"BPP Wilayah VII Kabupaten Bogor Siapkan Sertifikasi Profesi Penyuluh Pertanian Swadaya: PPS Diminta Siapkan BarBuk Kompetensi"


Rangga Mekar – Dalam rangka meningkatkan kualitas serta profesionalitas penyuluh pertanian swadaya (PPS), BPP Wilayah VII Kabupaten Bogor mengadakan diskusi persiapan sertifikasi profesi bagi para PPS terpilih. Sertifikasi ini merupakan langkah penting untuk mengakui kompetensi PPS dalam mendukung pembangunan sektor pertanian.


Deudeu SH, SP., salah satu penyuluh senior yang ditunjuk untuk mendampingi PPS dalam proses sertifikasi, menyampaikan bahwa para PPS diharapkan mulai mengumpulkan barang bukti yang akan menjadi persyaratan dalam proses sertifikasi. Beberapa dokumen yang perlu disiapkan meliputi:


1. Identifikasi Potensi Wilayah – Pemetaan potensi wilayah dalam sektor pertanian di area binaan PPS.


2. Programa Penyuluhan Pertanian Swadaya – Program dan rencana penyuluhan yang telah dirancang dan dilaksanakan.


3. Materi Penyuluhan (LPM) – Modul atau materi yang digunakan saat kegiatan penyuluhan berlangsung.


4. Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan – Bukti dokumentasi berupa foto, video, atau laporan kegiatan penyuluhan.


5. Dokumen Perjanjian Kerjasama/Kemitraan – Bukti kolaborasi dengan pihak lain, seperti kelompok tani atau mitra usaha.


6. Matriks Laporan Kegiatan Penyuluhan – Laporan lengkap dari setiap kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan.


7. Piagam Penghargaan – Penghargaan atau apresiasi yang diterima PPS atas kontribusi mereka.


8. Sertifikat Pendidikan dan Pelatihan – Bukti keikutsertaan dalam pelatihan atau pendidikan terkait.


9. Rencana dan Hasil Usaha Tani – Catatan tertulis terkait rencana dan capaian usaha tani yang dikelola.


Dalam persiapan ini, Abah Dindin Saripudin, selaku Koordinator BPP Wilayah VII Kabupaten Bogor, menugaskan Deudeu SH, SP. dari PU Sumberdaya dan Andri Kw dari PU Supervisi untuk memberikan pendampingan intensif bagi PPS yang akan mengikuti sertifikasi ini. Kedua pendamping ini akan berperan penting dalam memastikan bahwa semua bukti yang diperlukan telah terkumpul dengan baik dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Indonesia.


“Kami berharap PPS dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan optimal, mengingat sertifikasi ini adalah pengakuan atas profesionalitas mereka dalam mendukung pertanian swadaya yang lebih baik,” ujar Deudeu.


Sertifikasi ini diharapkan dapat menjadi langkah besar bagi PPS dalam meningkatkan mutu layanan penyuluhan kepada masyarakat tani, sekaligus memperkuat kredibilitas PPS di tingkat nasional. [Red_Andri Kw]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KWT EMBUN PAGI DESA CIMANDE HILIR JADI CONTOH KESUKSESAN PROGRAM P2L DI KABUPATEN BOGOR

KWT SRI REJEKI DESA LEMAH DUHUR KUATKAN KETAHANAN PANGAN MELALUI BUDIDAYA HORTIKULTURA

PENYULUH URUSAN SUPERVISI AKHIRI MASA JABATAN DENGAN MONITORING SEKOLAH LAPANG PADI GOGO DI KELOMPOKTANI TUNAS SEJAHTERA DESA CIPELANG