Pendampingan Penyuluh Pertanian dan Mahasiswa Polbangtan Bogor di Kelompok Taruna Tani Pacing: Pengolahan Tanah dan Uji Tanah untuk Padi Gogo


Desa Pasirbuncir, Kecamatan Caringin, kembali menjadi lokasi kegiatan penting dalam rangka pengembangan pertanian lokal. Pada kesempatan ini, Penyuluh Pertanian Ibu Deudeu SH, SP., bersama Azkha, mahasiswa KKN dari Polbangtan Bogor, melakukan kunjungan ke Kelompok Taruna Tani Pacing. Kegiatan tersebut meliputi pembinaan dalam pengolahan tanah untuk penanaman padi sawah serta pendampingan bagi para petani dalam memanfaatkan sistem penginputan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

Salah satu fokus dalam sosialisasi adalah memvalidasi data petani yang tercatat dalam RDKK. Mereka memilah data petani yang sudah tidak aktif bertani, seperti yang meninggal dunia, pindah lokasi, atau beralih profesi. Langkah ini diambil untuk memastikan ketepatan alokasi bantuan dan subsidi kepada petani yang benar-benar membutuhkan.

Selain itu, kunjungan tersebut juga mencakup peninjauan ke peternakan sapi milik anggota kelompok tani, di mana permasalahan kehilangan ternak yang sering terjadi menjadi perhatian. Para peternak berharap agar pihak pemerintah setempat dapat meningkatkan sistem keamanan, sehingga kasus-kasus pencurian ternak dapat diminimalisir.

Dalam rangka mendukung program Perluasan Areal Tanam (PAT), Ibu Deudeu dan Azkha juga mengambil sampel tanah untuk diuji kandungan unsur haranya. Rencana ini bertujuan untuk mempersiapkan lahan dalam penanaman padi gogo. Hasil uji tanah yang dilakukan oleh PUTK menunjukkan beberapa poin penting:

Pada tanah non-Andisol, status P (fosfor) tergolong rendah dengan rekomendasi pemberian pupuk SP-36 sebanyak 200 kg/ha.

Pada tanah Andisol, kandungan P juga rendah, sehingga disarankan pemberian pupuk SP-36 sebesar 250 kg/ha.

Kandungan K (kalium) dalam tanah juga rendah, dengan rekomendasi penggunaan pupuk KCl sebanyak 100 kg/ha.

pH tanah yang agak masam mendorong rekomendasi penggunaan kapur pertanian sebanyak 1 ton/ha untuk mengoptimalkan penanaman padi gogo.

Kandungan C organik tanah tergolong sedang hingga tinggi, dengan rekomendasi penggunaan pupuk organik sebanyak 1 ton/ha.

Selain itu, disarankan pemberian pupuk urea sebanyak 200 kg/ha.

Melalui pendampingan ini, diharapkan hasil produksi padi gogo dapat meningkat, serta permasalahan di sektor peternakan dapat memperoleh perhatian lebih dari pihak berwenang. Mahasiswa KKN dari Polbangtan Bogor turut berperan penting dalam memberikan bantuan teknis kepada para petani di Desa Pasirbuncir. [Red_Andri Kw]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KWT EMBUN PAGI DESA CIMANDE HILIR JADI CONTOH KESUKSESAN PROGRAM P2L DI KABUPATEN BOGOR

KWT SRI REJEKI DESA LEMAH DUHUR KUATKAN KETAHANAN PANGAN MELALUI BUDIDAYA HORTIKULTURA

PENYULUH URUSAN SUPERVISI AKHIRI MASA JABATAN DENGAN MONITORING SEKOLAH LAPANG PADI GOGO DI KELOMPOKTANI TUNAS SEJAHTERA DESA CIPELANG