PEREMAJAAN GAPOKTAN TAJURHALANG SEJAHTERA TERTUNDA: TINGKAT KEHADIRAN KETUA KELOMPOKTANI DI BAWAH 70%


 Tajurhalang, Cijeruk, Bogor – Dalam rangka memperkuat kinerja dan efektivitas organisasi, Gapoktan Tajurhalang Sejahtera mengadakan pertemuan penting pada Jumat sore, 22 November 2024 untuk membahas agenda peremajaan kepengurusan. Acara ini mengundang seluruh Ketua Kelompoktani yang berada di Desa Tajurhalang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.


Hadir dalam pertemuan ini, Kepala Desa Tajurhalang, Bapak Apud Ardiansyah, yang memberikan sambutan sekaligus apresiasi terhadap inisiatif peremajaan pengurus Gapoktan. Penyuluh Pertanian Desa Tajurhalang, Andri Kw, juga turut hadir mendampingi jalannya diskusi yang berlangsung hangat namun penuh dinamika.


Namun, pertemuan ini tidak dapat dilanjutkan karena belum mencapai hasil maksimal didapati tingkat kehadiran ketua kelompoktani hanya mencapai kurang dari 70%, sehingga agenda peremajaan kepengurusan harus dijadwalkan ulang. “Kami sepakat bahwa untuk menjaga legitimasi dan transparansi, tingkat kehadiran minimal 70% harus terpenuhi dalam pertemuan berikutnya,” ujar Pak Suryana, Ketua Kelompoktani Kania.


Tingkat kehadiran minimal 70% dari ketua Kelompoktani di Desa Tajurhalang diperlukan untuk memastikan legitimasi, representasi, dan transparansi dalam pengambilan keputusan terkait peremajaan kepengurusan Gapoktan Tajurhalang Sejahtera. Berikut alasan-alasannya:


1. Keterwakilan yang Memadai

Kehadiran minimal 70% menjamin bahwa sebagian besar kelompoktani memiliki perwakilan langsung dalam diskusi dan pengambilan keputusan. Hal ini penting agar keputusan yang diambil benar-benar mencerminkan aspirasi seluruh kelompoktani.


2. Keabsahan Keputusan

Dalam organisasi berbasis komunitas seperti Gapoktan, tingkat kehadiran yang cukup memberikan legitimasi terhadap hasil rapat, termasuk pemilihan pengurus baru. Tanpa kehadiran mayoritas, keputusan dapat dianggap tidak sah atau tidak mewakili kepentingan bersama.


3. Konsensus yang Lebih Kuat

Tingkat kehadiran yang tinggi membantu menciptakan konsensus yang lebih solid. Dengan melibatkan lebih banyak pihak, keputusan akan lebih mudah diterima dan didukung oleh semua anggota.


4. Transparansi dan Akuntabilitas

Kehadiran mayoritas ketua kelompoktani memastikan proses rapat berlangsung secara terbuka dan transparan. Hal ini juga mendorong akuntabilitas di antara pengurus baru yang terpilih.


5. Menghindari Konflik Internal

Tanpa kehadiran mayoritas, keputusan dapat memicu ketidakpuasan atau konflik antar kelompoktani yang merasa tidak dilibatkan. Tingkat kehadiran yang tinggi dapat meminimalisir potensi gesekan tersebut.


Oleh karena itu, tingkat kehadiran minimal 70% menjadi syarat penting agar proses peremajaan berjalan lancar, adil, dan dapat diterima oleh semua pihak.


Andri Kw selaku Penyuluh Pertanian setempat menyarankan agar agenda mendatang sekaligus mencakup peremajaan kepengurusan Pos Penyuluhan Pedesaan (Posluhdes) Tajurhalang. Masukan ini mendapat tanggapan positif dari Pak Makmur, Ketua Kelompoktani Mandiri Sejahtera, dan Pak Suryana yang memberikan masukan agar agenda peremajaan kepengurusan Gapoktan Tajurhalang Sejahtera yang berikutnya pihak yang mengundang adalah Pemerintah Desa Tajurhalang. Bak gayung bersambut, Kepala Desa Tajurhalang yang menyatakan kesediaannya untuk menjadi pihak pengundang resmi pada pertemuan berikutnya.


“Melalui undangan resmi dari Pemerintah Desa, kami berharap kehadiran para ketua kelompoktani bisa lebih optimal,” ujar Bapak Apud.


Dalam diskusi, beberapa saran mencuat, termasuk dari Ibu Siti Hasanah, Ketua KWT Doa Ibu, yang mengusulkan perombakan total kepengurusan Gapoktan, mulai dari ketua, sekertaris dan bendahara hingga seluruh seksi-seksi organisasi. Namun, usulan ini mendapatkan pandangan berbeda dari Bapak Parman, Ketua Kelompoktani Kalimorot Mukti, yang berharap pengurus lama yang masih bersedia dapat tetap melanjutkan tugasnya.


Selain itu, para peserta juga sempat membahas pengunduran diri Ketua Gapoktan sebelumnya, Bapak Ukas Supendi. Meski alasan pengunduran diri tidak bisa disampaikan secara langsung, hal ini menjadi perhatian utama dalam forum.


Adapun daftar peserta yang hadir dalam pertemuan ini meliputi:


1. Kelompoktani Harum Tani – diwakili oleh Bapak Nurdin (RT. Adon Assegaf).


2. Kelompoktani Mandiri Sejahtera – dihadiri oleh Ketua, Bapak Makmur Komara.


3. Kelompoktani Kania – dihadiri oleh Ketua, Bapak Suryana.


4. Kelompoktani Allium – dihadiri oleh Ketua, Bapak Sulaiman.


5. Kelompoktani Kalimorot Mukti – dihadiri oleh Ketua, Bapak Parman (Bayi Kasep).


6. Kelompoktani Muda Berkarya – dihadiri oleh Ketua, Bapak Nardi.


7. Kelompok Wanita Tani Doa Ibu (KWT Doi) – dihadiri oleh Ketua, Ibu Siti Hasanah, bersama dua pengurus lainnya.


Kepala Desa dan Penyuluh Pertanian berharap agar pada pertemuan yang akan datang, seluruh Ketua Kelompoktani dan perwakilannya dapat hadir tepat waktu sesuai dengan undangan yang diterbitkan. Agenda ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara Gapoktan dan Posluhdes dalam mendukung pembangunan pertanian di Desa Tajurhalang. [Red_AKw]






Komentar

Postingan populer dari blog ini

KWT EMBUN PAGI DESA CIMANDE HILIR JADI CONTOH KESUKSESAN PROGRAM P2L DI KABUPATEN BOGOR

KWT SRI REJEKI DESA LEMAH DUHUR KUATKAN KETAHANAN PANGAN MELALUI BUDIDAYA HORTIKULTURA

PENYULUH URUSAN SUPERVISI AKHIRI MASA JABATAN DENGAN MONITORING SEKOLAH LAPANG PADI GOGO DI KELOMPOKTANI TUNAS SEJAHTERA DESA CIPELANG