TINDAK LANJUT SERANGAN PENYAKIT CABAI DI KELOMPOKTANI PASIRBUNCIR SEJAHTERA: PENINJAUAN LANGSUNG LAPANGAN


Pasirbuncir, Caringin, Bogor – Koordinator BPP Wilayah VII Kabupaten Bogor, Abah Dindin Saripudin, bersama tim pendamping, melakukan peninjauan langsung ke lahan cabai milik petani di Kelompoktani Pasirbuncir Sejahtera, Desa Pasirbuncir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Kegiatan ini dilakukan setelah laporan dari ketua Kelompoktani, Bapak Maman Rahman, yang menyampaikan bahwa sebagian besar tanaman cabai anggota kelompoknya terserang penyakit.

Turut hadir dalam peninjauan ini POPT Kang Beni Muhibbin, Penyuluh Urusan Supervisi Andri Kw, Penyuluh Urusan Sumberdaya Deudeu SH, SP., dan mahasiswa KKN dari Polbangtan Bogor. Mereka memeriksa kondisi di beberapa lahan cabai, antara lain lahan cabai rawit seluas 2000 M² milik Bapak Bibit, lahan cabai besar seluas 1000 M² milik Bapak Agus, dan lahan cabai keriting seluas 1000 M² milik Bapak Maman Rahman.

Hasil pantauan lapangan oleh Kang Beni Muhibbin mengungkapkan adanya serangan Virus Kuning yang disebabkan oleh vektor kutu kebul, yang kemungkinan dipengaruhi oleh faktor iklim. Selain itu, ditemukan pula hama Lalat Buah dan penyakit Patek (antraknosa) yang juga menyerang tanaman cabai di kawasan tersebut.

Sebagai langkah penanggulangan, Kang Beni memberikan arahan mengenai cara mengatasi penyakit dan hama pada tanaman cabai. Langkah-langkah tersebut meliputi:

1. Penanganan Virus Kuning: Memastikan sanitasi lahan secara rutin, menggunakan mulsa plastik untuk menekan kelembaban tanah, dan mengontrol populasi kutu kebul dengan insektisida yang tepat.

2. Mengatasi Lalat Buah: Menggunakan perangkap lalat buah, serta menyemprotkan pestisida alami secara teratur.

3. Mengobati Patek (antraknosa): Menggunakan fungisida yang sesuai dan memastikan perawatan daun yang terserang agar tidak menyebar ke bagian lain.

Abah Dindin Saripudin selaku Koordinator BPP Wilayah VII Kabupaten Bogor juga menyarankan agar petani melakukan rotasi tanaman untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit di masa mendatang.

Ibu Deudeu SH, SP., selaku penyuluh setempat, menambahkan pentingnya menjaga kebersihan alat-alat produksi pertanian yang digunakan dan secara berkala melakukan sanitasi lahan untuk meminimalisir kemungkinan munculnya hama dan penyakit pada tanaman cabai di kemudian hari. [Red_AKw]



Komentar

Postingan populer dari blog ini

KWT EMBUN PAGI DESA CIMANDE HILIR JADI CONTOH KESUKSESAN PROGRAM P2L DI KABUPATEN BOGOR

KWT SRI REJEKI DESA LEMAH DUHUR KUATKAN KETAHANAN PANGAN MELALUI BUDIDAYA HORTIKULTURA

PENYULUH URUSAN SUPERVISI AKHIRI MASA JABATAN DENGAN MONITORING SEKOLAH LAPANG PADI GOGO DI KELOMPOKTANI TUNAS SEJAHTERA DESA CIPELANG