DITJEN HORTIKULTURA KEMENTAN RI MONITORING PENGEMBANGAN KOMODITAS PISANG DI DESA TANGKIL

 

Caringin, Bogor – Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Republik Indonesia melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap pengembangan komoditas pisang di Kelompoktani Alam Tangkil Mandiri, Desa Tangkil, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Selasa (11/12/24).


Ketua Kelompoktani Alam Tangkil Mandiri, Haji Agus Kosasih, yang dikenal sebagai pelopor budidaya pisang Barangan Jumbo Merah di wilayah Bogor, menyambut langsung kedatangan tim Ditjen Hortikultura. Dalam kesempatan tersebut, H. Agus menegaskan komitmennya untuk menjadikan Desa Tangkil sebagai sentra buah, khususnya pisang.


Penyuluh Pertanian Desa Tangkil, Ibu Deudeu SH, SP., menjelaskan bahwa kegiatan monev ini bertujuan untuk:


1. Mengevaluasi Progres Pengembangan Komoditas Pisang

Ditjen Hortikultura ingin mengetahui sejauh mana perkembangan budidaya pisang di kelompoktani ini, baik dari segi produktivitas, kualitas buah, maupun perluasan lahan tanam.


2. Identifikasi Kendala dan Tantangan

Kegiatan ini juga bertujuan mengidentifikasi hambatan yang dihadapi petani, seperti serangan hama, akses pasar, hingga distribusi hasil panen, untuk memberikan solusi yang tepat.


3. Mendorong Desa Tangkil sebagai Sentra Pisang Nasional

Pemerintah berharap Desa Tangkil dapat menjadi desa buah yang unggul, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga nasional, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani.


4. Pendampingan Penguatan Kemitraan

Ditjen Hortikultura memberikan pendampingan terkait penguatan jaringan kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan besar dan pasar modern, guna memastikan keberlanjutan usaha tani pisang.


Ibu Deudeu menambahkan bahwa kehadiran Ditjen Hortikultura ini menjadi motivasi besar bagi Kelompoktani Alam Tangkil Mandiri untuk terus berinovasi dan meningkatkan produktivitas. "Kami akan terus mendampingi petani agar target menjadikan Desa Tangkil sebagai desa buah dapat tercapai," ujarnya.


Haji Agus Kosasih, dalam paparannya, menyampaikan bahwa Kelompoktani Alam Tangkil Mandiri kini mengelola lahan seluas lebih dari 10 hektare untuk budidaya pisang Barangan Jumbo Merah. "Kami siap menjadi contoh bagi desa lain dalam pengembangan pisang unggulan," tegasnya.


Kegiatan monev ini diakhiri dengan diskusi interaktif antara petani dan tim Ditjen Hortikultura untuk menyusun langkah strategis ke depan. Semua pihak berharap, pengembangan komoditas pisang di Desa Tangkil dapat menjadi model keberhasilan pembangunan pertanian berbasis hortikultura di Indonesia. [Red_AKw]




Komentar

Postingan populer dari blog ini

KWT EMBUN PAGI DESA CIMANDE HILIR JADI CONTOH KESUKSESAN PROGRAM P2L DI KABUPATEN BOGOR

KWT SRI REJEKI DESA LEMAH DUHUR KUATKAN KETAHANAN PANGAN MELALUI BUDIDAYA HORTIKULTURA

PENYULUH URUSAN SUPERVISI AKHIRI MASA JABATAN DENGAN MONITORING SEKOLAH LAPANG PADI GOGO DI KELOMPOKTANI TUNAS SEJAHTERA DESA CIPELANG