MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM P2L KWT EMBUN PAGI: UPAYA PENANGGULANGAN STUNTING MELALUI KETAHANAN PANGAN KELUARGA

 

Caringin, Bogor – Kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) pada program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah berlangsung di Kelompok Wanita Tani (KWT) Embun Pagi, Desa Cimande Hilir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Program ini menjadi salah satu langkah strategis untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga sekaligus berkontribusi pada upaya penanggulangan stunting di masyarakat.


Muhammad Iqbal Munazir, SST., selaku Penyuluh Pertanian di Desa Cimande Hilir, menyampaikan bahwa KWT Embun Pagi telah berhasil menyelesaikan rangkaian kegiatan dalam program P2L. “Kegiatan yang dilaksanakan meliputi pembangunan rumah bibit, penyemaian berbagai jenis bibit sayuran, hingga distribusi hasilnya kepada para anggota KWT. Semua langkah ini dirancang untuk memastikan pemenuhan gizi keluarga dari anggota KWT Embun Pagi,” jelasnya.


Program P2L dirancang untuk memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan sehat, segar, dan beragam. Selain meningkatkan akses terhadap pangan bergizi, program ini juga mendukung diversifikasi pangan lokal serta mengurangi ketergantungan terhadap pangan impor. Melalui kegiatan ini, keluarga anggota KWT tidak hanya mendapatkan sayuran segar untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga keterampilan dalam mengelola pekarangan secara produktif.


Stunting, yang merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka panjang, menjadi salah satu tantangan besar dalam bidang kesehatan dan ketahanan pangan di Indonesia. Program P2L yang dilaksanakan di KWT Embun Pagi diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas gizi keluarga melalui akses langsung terhadap sayuran kaya vitamin dan mineral.


“Dengan memanfaatkan pekarangan untuk menanam sayuran, anggota KWT tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan pangan sehat bagi keluarganya, tetapi juga mendukung pencegahan stunting pada anak-anak. Ini adalah solusi yang berkelanjutan dan berbasis pemberdayaan masyarakat,” tambah Iqbal.


Selama kegiatan Monev, tim dari Ditjen Hortikultura bersama KWT Embun Pagi mengevaluasi keberhasilan program, mengidentifikasi kendala, serta mendiskusikan rencana pengembangan untuk keberlanjutan P2L di masa mendatang. Partisipasi aktif anggota KWT menjadi salah satu kunci keberhasilan program ini.


Program P2L tidak hanya memberikan manfaat langsung dalam hal pemenuhan gizi, tetapi juga memperkuat pemberdayaan ekonomi keluarga melalui hasil panen yang berpotensi menjadi produk bernilai tambah untuk dipasarkan. Dengan keberhasilan yang dicapai oleh KWT Embun Pagi, Desa Cimande Hilir dapat menjadi contoh inspiratif bagi daerah lain dalam mengimplementasikan program serupa. [Red_AKw]



Komentar

Postingan populer dari blog ini

KWT EMBUN PAGI DESA CIMANDE HILIR JADI CONTOH KESUKSESAN PROGRAM P2L DI KABUPATEN BOGOR

KWT SRI REJEKI DESA LEMAH DUHUR KUATKAN KETAHANAN PANGAN MELALUI BUDIDAYA HORTIKULTURA

PENYULUH URUSAN SUPERVISI AKHIRI MASA JABATAN DENGAN MONITORING SEKOLAH LAPANG PADI GOGO DI KELOMPOKTANI TUNAS SEJAHTERA DESA CIPELANG