RENCANA PENUMBUHAN CLUSTER TANAMAN HIAS PROGRAM YESS DI DUA KECAMATAN DORONG PERTUMBUHAN EKONOMI PETANI TANAMAN HIAS

 

Bogor, Desember 2024 - Program Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) Kabupaten Bogor terus melangkah maju dengan melibatkan generasi milenial dalam sektor pertanian. Salah satu rencana strategis yang sedang digarap adalah penumbuhan Cluster Tanaman Hias yang akan dibentuk secara gabungan di Kecamatan Cijeruk dan Kecamatan Tamansari. Fasilitator Muda dari BDSP BPP Wilayah VII memaparkan rencana ini dalam sesi koordinasi, dengan tujuan memperkuat potensi ekonomi lokal melalui kolaborasi antarkecamatan.


Cluster Tanaman Hias merupakan bagian dari upaya program YESS untuk mengelompokkan para pelaku usaha tanaman hias di wilayah tertentu agar dapat bekerja secara terintegrasi. Program ini bertujuan menciptakan sinergi dalam produksi, pemasaran, hingga pengembangan produk yang lebih kompetitif. Dengan adanya cluster ini, para petani milenial diharapkan lebih mudah mengakses pelatihan, pendampingan, serta pasar potensial.


Kecamatan Cijeruk dan Tamansari dipilih karena keduanya memiliki potensi besar dalam pengembangan tanaman hias. Kecamatan Cijeruk dikenal dengan keberadaan kelompoktani yang telah mengelola tanaman hias secara mandiri, sementara Kecamatan Tamansari memiliki akses strategis ke jalur pariwisata dan pasar konsumen. Penggabungan ini bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki kedua kecamatan, memperluas jaringan pemasaran, serta meningkatkan daya saing produk tanaman hias di tingkat lokal maupun nasional.


Deudeu SH, SP., selaku Penyuluh Urusan Sumberdaya, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini. “Rencana penumbuhan cluster tanaman hias gabungan ini merupakan langkah strategis yang sangat penting. Dengan sinergi antara Cijeruk dan Tamansari, saya optimis potensi yang dimiliki kedua kecamatan ini akan semakin maksimal. Kami mendukung penuh rencana ini dan berharap fasilitator muda dapat terus menjalin komunikasi efektif dengan para petani milenial agar program ini benar-benar membawa manfaat nyata,” ujar Deudeu.


Namun, Andri Kiswantoro, Penyuluh Urusan Supervisi, mengingatkan agar proses pelaksanaan program ini tidak terlalu rumit, khususnya dalam tahap verifikasi lapangan. “Saya harap tidak ada lagi proses verifikasi yang terlalu berbelit hingga akhirnya malah tidak disetujui. Hal seperti ini tidak hanya mengecewakan petani milenial, tetapi juga penyuluh dan fasilitator muda yang telah bekerja keras. Jika petaninya jelas, usahanya ada, dan lokasinya konkret, seharusnya tidak perlu ada hambatan di tahap administrasi,” tegas Andri Kw.


Rencana penumbuhan cluster tanaman hias ini diharapkan dapat menjadi role model bagi pengembangan sektor pertanian milenial di Kabupaten Bogor. Dengan dukungan penuh dari para penyuluh, fasilitator muda, dan kelompok tani, program ini menjadi bukti nyata bahwa sektor pertanian dapat menjadi pilihan karir menjanjikan bagi generasi muda. [Red_AKw]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KWT EMBUN PAGI DESA CIMANDE HILIR JADI CONTOH KESUKSESAN PROGRAM P2L DI KABUPATEN BOGOR

KWT SRI REJEKI DESA LEMAH DUHUR KUATKAN KETAHANAN PANGAN MELALUI BUDIDAYA HORTIKULTURA

PENYULUH URUSAN SUPERVISI AKHIRI MASA JABATAN DENGAN MONITORING SEKOLAH LAPANG PADI GOGO DI KELOMPOKTANI TUNAS SEJAHTERA DESA CIPELANG