MENGGALI POTENSI KOPI GUNUNG SALAK: KOLABORASI PETANI DAN PENYULUH UNTUK EKSPANSI KEWIRAUSAHAAN
Bogor, 17 Januari 2025 - Jum'at Sore, sekretariat Kelompoktani Bunga Desa 2 di Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor menjadi saksi pertemuan penting yang melibatkan tiga elemen utama pembangunan pertanian dan lingkungan. Acara yang dipandu oleh Penyuluh Pertanian setempat, Andri Kiswantoro (Andri Kw), menghadirkan Kelompoktani Ketanmas Jantan dari Kampung Tapos, Kelompoktani Bunga Desa 2, serta Kang Putra, pegiat lingkungan dari Kota Bogor.
Hadir pula Penyuluh Pertanian dari BPP Wilayah VIII, Kecamatan Cisarua, Bapak Ahmad Suryadi, yang membawa pengalaman dan inspirasi dari suksesnya pembinaan Kelompoktani Cibulao Hijau di Puncak. Kelompoktani Cibulao Hijau, di bawah pendampingan Bapak Ahmad Suryadi atau akrab disapa Pak Yadi, berhasil mengangkat nama kopi lokal hingga meraih predikat kopi terbaik nasional pada 2015-2016. Produk mereka, Kopi Cibulao, kini dikenal luas sebagai salah satu kopi berkualitas tinggi dari Bogor.
Dalam diskusi, Andri Kw menyampaikan niatnya untuk menjadikan Kelompoktani Ketanmas Jantan mengikuti jejak sukses Cibulao Hijau. Kelompok ini memiliki potensi besar dengan luas lahan kopi robusta lebih dari 10 hektare, yang sebagian besar dikelola oleh anggota senior seperti Bapak Odih dan Bapak Otang. Kopi mereka, yang sempat dikenal dengan nama Kopi Gunung Salak, dahulu menjadi primadona melalui kafe-kafe di Bogor.
Pak Ujang Ruhiat, Ketua Kelompoktani Ketanmas Jantan, mengungkapkan harapan besar terhadap kolaborasi ini. “Dengan pendampingan dari Pak Andri Kw, Pak Yadi, dan Penyuluh Pertanian Swadaya Desa Sukaharja, Bapak Wawan, kami optimis bisa mengembalikan kejayaan kopi Gunung Salak sekaligus meningkatkan produktivitas dan kualitasnya,” ujarnya.
Kang Putra menambahkan komitmennya untuk membantu dari aspek penghijauan. Ia bersama komunitasnya akan mendukung keberlanjutan ekosistem di area perkebunan kopi, sehingga keberlanjutan lingkungan dan produktivitas kopi bisa berjalan seiring.
Hasil Kegiatan/Output Pertemuan Kolaborasi ini ialah:
1. Rencana Kolaborasi Strategis: Disepakatinya rencana kolaborasi antara Penyuluh Pertanian, Kelompoktani Ketanmas Jantan, dan Kelompoktani Bunga Desa 2 untuk pengembangan kopi Gunung Salak.
2. Inspirasi dan Motivasi: Peserta mendapat wawasan tentang potensi sukses melalui cerita keberhasilan Kelompoktani Cibulao Hijau.
3. Komitmen Penghijauan: Dukungan dari pegiat lingkungan untuk melibatkan komunitas dalam menjaga ekosistem perkebunan kopi.
4. Identifikasi Potensi: Pendataan luas lahan dan jenis kopi yang dikelola oleh anggota Kelompoktani Ketanmas Jantan sebagai dasar pengembangan lebih lanjut.
Dengan semangat kolaborasi, pertemuan ini diharapkan menjadi awal kebangkitan kopi Gunung Salak sebagai ikon lokal yang mampu bersaing di pasar global. [Red_AKw]
Komentar
Posting Komentar