MONITORING PERLUASAN AREAL TANAM DI KELOMPOKTANI KALIMOROT MUKTI: BUDIDAYA JAGUNG MANIS UNTUK OPTIMALISASI LAHAN TIDUR
Tajurhalang, Bogor – Dalam rangka mendukung program Perluasan Areal Tanam (PAT) di Kecamatan Cijeruk, Andri Kw melakukan pemantauan di Kelompoktani Kalimorot Mukti pada lahan seluas kurang lebih 8.000 meter persegi yang sebelumnya merupakan lahan tidur. Kegiatan ini bertujuan untuk membuka potensi pertanian yang belum optimal di wilayah tersebut.
Pak Padma, selaku pelaku utama di Kelompoktani Kalimorot Mukti, memanfaatkan lahan ini dengan menanam jagung manis menggunakan benih Scada pada tahap awal. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari persiapan menuju budidaya padi sawah di musim tanam berikutnya. Selain membuka lahan, ia juga membuat saluran irigasi baru yang akan dipadukan dengan fasilitas irigasi perpompaan. Pendekatan ini diharapkan dapat mengatasi kendala air dan meningkatkan produktivitas lahan.
Pada usia tanaman jagung manis yang telah mencapai 30 hari, ditemukan beberapa tanaman terjangkit penyakit bulai. Dalam kegiatan monitoring, Andri Kw memberikan arahan teknis untuk mengatasi penyakit tersebut, sekaligus memberikan edukasi kepada para petani terkait pengelolaan lahan yang lebih efektif.
Penyakit bulai disebabkan oleh cendawan Peronosclerospora spp. yang menyerang daun tanaman jagung. Gejalanya meliputi:
1. Daun muda berwarna kuning keputihan dengan bercak-bercak memanjang.
2. Tumbuhnya spora putih di bagian bawah daun pada pagi hari.
3. Tanaman menjadi kerdil dan hasil produksi menurun drastis.
Cara Mengatasi Penyakit Bulai pada Jagung Manis:
1. Penggunaan Benih Unggul: Pastikan benih yang digunakan memiliki ketahanan terhadap penyakit bulai.
2. Penerapan Fungisida:
Gunakan fungisida berbahan aktif metalaksil atau mankozeb dengan dosis yang disarankan pada label.
Penyemprotan dilakukan pada pagi hari saat cuaca cerah dan angin tidak terlalu kencang.
3. Pengaturan Pola Tanam: Hindari menanam jagung pada musim penghujan yang berlebihan, karena kelembapan tinggi memicu perkembangan bulai.
4. Rotasi Tanaman: Jangan menanam jagung secara berturut-turut di lahan yang sama untuk memutus siklus hidup patogen.
5. Sanitasi Lahan: Bersihkan gulma dan sisa-sisa tanaman sebelumnya untuk mengurangi sumber infeksi.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan tanaman jagung manis dapat tumbuh optimal, sekaligus mempersiapkan lahan untuk Perluasan Areal Tanam padi sawah di masa depan.
Hasil Kegiatan / Output:
1. Lahan seluas 8.000 meter persegi berhasil dibuka dan dimanfaatkan untuk budidaya jagung manis sebagai tahap awal menuju Perluasan Areal Tanam padi sawah.
2. Sistem irigasi baru dalam proses pembangunan, mengintegrasikan saluran manual dengan irigasi perpompaan.
3. Arahan teknis terkait penanggulangan penyakit bulai pada tanaman jagung manis diberikan kepada petani, sehingga dapat meningkatkan keberhasilan budidaya.
#Red_AKw
Komentar
Posting Komentar