PEMBEKALAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MULUT DAN KUKU PADA SAPI DI KABUPATEN BOGOR: LANGKAH PREVENTIF HADAPI WABAH NASIONAL
Cibinong, Rabu, 22 Januari 2025 – Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wilayah VII Kabupaten Bogor bersama Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS) Peternakan dari Kecamatan Caringin, Cijeruk, dan Cigombong, mengikuti kegiatan Pembekalan Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak sapi di Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor. Kegiatan strategis ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor dan dihadiri oleh seluruh Koordinator BPP, Kepala UPT Puskeswan, serta seluruh PPS Peternakan yang ada di lingkup Diskanak Kabupaten Bogor.
Menurut Kang Acep Ikhsan, yang turut hadir dalam pembekalan tersebut, agenda ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas penyuluh dalam menghadapi potensi penyebaran wabah PMK, meskipun hingga kini kasus PMK belum terdeteksi di wilayah Kabupaten Bogor. Langkah ini diambil sebagai tindakan preventif guna memastikan kesiapan seluruh pemangku kepentingan jika wabah tersebut masuk ke wilayah Jawa Barat.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor dalam sambutannya menegaskan bahwa PMK, yang saat ini masih mewabah di Jawa Timur, dapat dengan cepat menyebar melalui pergerakan hewan, produk hewan, atau kontak tidak langsung. “Kesiapan sejak dini adalah kunci untuk melindungi populasi ternak di Kabupaten Bogor, yang merupakan salah satu sentra peternakan sapi perah dan sapi potong di Jawa Barat,” ungkapnya.
Pembekalan ini sangat penting dilakukan meski PMK belum terdeteksi di Kabupaten Bogor. Beberapa alasan utama antara lain:
1. Penyebaran Cepat PMK
PMK adalah penyakit yang sangat menular yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi besar, baik melalui kematian ternak maupun pembatasan perdagangan hewan dan produknya.
2. Kesiapsiagaan Wilayah Sentra Peternakan
Kabupaten Bogor memiliki peran strategis sebagai salah satu daerah penyuplai daging sapi dan susu. Wabah di daerah ini akan berdampak luas pada ketahanan pangan regional.
3. Peningkatan Kompetensi Penyuluh dan Pemangku Kepentingan
Pembekalan ini melibatkan pelatihan tentang identifikasi dini gejala PMK, biosekuriti, pengelolaan ternak, dan pelaporan kasus. Dengan kompetensi ini, para penyuluh mampu menjadi garda terdepan pencegahan.
Hasil Kegiatan (Output)
1. Peningkatan Pengetahuan
Para peserta, termasuk Koordinator BPP dan PPS, mendapatkan pemahaman komprehensif terkait PMK, mulai dari penyebab, gejala, pencegahan, hingga prosedur penanganan.
2. Rencana Aksi Lokal
Masing-masing Koordinator BPP bersama Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS) Peternakan diminta menyusun rencana aksi biosekuriti dan pencegahan di wilayahnya, bekerja sama dengan peternak dan perangkat desa.
3. Penguatan Kolaborasi
Sinergi antara Dinas Perikanan dan Peternakan, Puskeswan, serta penyuluh menjadi lebih solid untuk memastikan deteksi dini dan respons cepat jika ada ancaman wabah.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen Kabupaten Bogor dalam menjaga kesehatan hewan ternak dan melindungi sektor peternakan dari ancaman yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan ketahanan pangan. [Red_AKw]
Komentar
Posting Komentar