MONITORING HAMA DAN PENGOLAHAN LAHAN DI KELOMPOKTANI SUKA TANI 3, CARINGIN: TEMUAN SERANGAN HAMA DAN SOLUSI PERBAIKAN TANAH

Caringin, Kabupaten Bogor – Upaya peningkatan hasil pertanian terus dilakukan di Kelompoktani Suka Tani 3, Desa Caringin, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Dalam kegiatan monitoring yang dilakukan oleh Petugas Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Beni Muhibbin dan Penyuluh Pertanian Desa Caringin Andri Kw, ditemukan berbagai tantangan yang perlu segera diatasi untuk mendukung produktivitas pertanian setempat.


Dari hasil pemantauan Beni Muhibbin, terdapat beberapa kendala utama pada pertanaman padi di wilayah ini, di antaranya:


Penyakit Kresek (Hawar Daun Bakteri/BLB)

Penyakit ini menyerang daun padi, menyebabkan daun menguning dan kering dengan cepat. Penyebarannya cepat terutama di kondisi kelembapan tinggi.


Serangan Belalang dan Burung

Serangan belalang terbilang cukup tinggi dan berpotensi mengurangi luas daun yang sehat, sementara serangan burung berisiko merusak bulir padi saat masa pengisian.


Kondisi Tanah Masam (pH di Bawah 6)

Keasaman tanah yang tinggi menyebabkan penyerapan unsur hara oleh tanaman menjadi kurang optimal, sehingga pertumbuhan padi terganggu.


Di sisi lain, Andri Kw menyoroti beberapa permasalahan lain yang berkaitan dengan praktik budidaya yang dilakukan petani, yaitu:


Belum Serempaknya Penanaman Padi

Perbedaan waktu tanam antar petani menyebabkan siklus hama lebih sulit dikendalikan dan meningkatkan risiko serangan penyakit.


Penggunaan Benih Turunan

Masih banyak petani yang menggunakan benih hasil panen sebelumnya, yang berisiko menurunkan produktivitas dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit.


Kurangnya Sarana Pengendalian Hama

Petani atau kelompoktani belum memiliki alat penyemprot (hand sprayer), sehingga belum bisa melakukan pengendalian hama dan penyakit secara optimal.


Untuk mengatasi permasalahan tersebut, berbagai langkah direkomendasikan oleh POPT Beni Muhibbin dan Penyuluh Pertanian Andri Kw, di antaranya:


1. Pengendalian Penyakit Kresek (BLB)


Gunakan benih unggul tahan BLB seperti Inpari 32 atau Ciherang.


Hindari pemupukan nitrogen berlebihan yang bisa memperparah infeksi.


Gunakan bakterisida berbahan aktif streptomisin atau oksitetrasiklin jika serangan cukup parah.


2. Pengendalian Serangan Belalang dan Burung


Lakukan pemantauan rutin dan pemasangan jaring untuk mencegah burung memakan bulir padi.


Gunakan insektisida berbahan aktif klorpirifos atau fipronil untuk menekan populasi belalang secara bijak.


3. Perbaikan Keasaman Tanah (pH di Bawah 6)


Aplikasikan kapur pertanian atau dolomit saat pengolahan lahan guna meningkatkan pH tanah dan meningkatkan ketersediaan unsur hara.


Gunakan pupuk organik atau kompos untuk memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang bermanfaat.


4. Meningkatkan Serempaknya Penanaman Padi


Petani disarankan melakukan koordinasi dalam kelompok untuk menentukan jadwal tanam serempak guna mengurangi siklus hama.


Penyuluh pertanian akan mendampingi dalam perencanaan pola tanam yang lebih efisien.


5. Penggunaan Benih Bersertifikat


Petani dihimbau menggunakan benih unggul bersertifikat untuk meningkatkan hasil panen dan ketahanan terhadap penyakit.


6. Penyediaan Alat Pengendalian Hama


Perlu adanya bantuan atau inisiatif kelompok untuk membeli hand sprayer sebagai alat utama dalam pengendalian hama dan penyakit.


Penyuluh akan membantu mengusulkan pengadaan alat melalui program bantuan pertanian.


OUTPUT KEGIATAN


Dari hasil monitoring ini, beberapa langkah strategis akan dilakukan oleh penyuluh dan kelompoktani:


1. Peningkatan Kesadaran Petani


Sosialisasi terkait pentingnya penggunaan benih unggul dan pola tanam serempak akan dilakukan dalam pertemuan kelompoktani berikutnya.


2. Rekomendasi Penggunaan Dolomit


Petani diimbau untuk mulai mengaplikasikan kapur pertanian sebelum musim tanam berikutnya guna memperbaiki pH tanah.


3. Usulan Pengadaan Hand Sprayer


Penyuluh akan membantu kelompoktani mengajukan permohonan bantuan alat penyemprot ke dinas terkait.


Dengan adanya langkah-langkah ini, diharapkan produktivitas padi di Kelompoktani Suka Tani 3 dapat meningkat, serta serangan hama dan penyakit bisa dikendalikan secara lebih efektif. [Red_AKw]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KWT EMBUN PAGI DESA CIMANDE HILIR JADI CONTOH KESUKSESAN PROGRAM P2L DI KABUPATEN BOGOR

KWT SRI REJEKI DESA LEMAH DUHUR KUATKAN KETAHANAN PANGAN MELALUI BUDIDAYA HORTIKULTURA

PENYULUH URUSAN SUPERVISI AKHIRI MASA JABATAN DENGAN MONITORING SEKOLAH LAPANG PADI GOGO DI KELOMPOKTANI TUNAS SEJAHTERA DESA CIPELANG