PENYULUH PERTANIAN SWADAYA (PPS) DESA TANGKIL PENUHI UNDANGAN MENTERI PERTANIAN. Rokok Talas Beneng: Alternatif Non -Tembakau, Non-Nikotin Menuju Pasar Ekspor

Jakarta, 7 Februari 2025 – Inovasi produk berbasis pertanian terus mendapat perhatian di tingkat nasional. Salah satunya adalah pengembangan Talas Beneng sebagai alternatif bahan baku rokok non-tembakau dan non-nikotin, yang berpotensi besar untuk pasar ekspor.

Pagi ini, Bapak Haji Agus Kosasih, Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS) Desa Tangkil, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, memenuhi undangan Menteri Pertanian Republik Indonesia, Bapak DR. IR. H. ANDI AMRAN SULAIMAN, MP., di kediamannya. Dalam pertemuan tersebut, Bapak Haji Agus Kosasih didampingi oleh Bapak Adian Napitupulu, anggota DPR RI Komisi VII, yang turut mendukung rencana pengembangan Talas Beneng dalam skala nasional guna memenuhi kebutuhan ekspor sebagai alternatif tembakau.

Dalam pertemuan ini, Bapak Haji Agus Kosasih menyampaikan bahwa Bapak Menteri Pertanian menyambut baik inovasi pemanfaatan daun Talas Beneng sebagai bahan baku rokok alternatif. Menurutnya, langkah ini bukan hanya membuka peluang ekspor baru tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani.

Lebih dari itu, Pak Menteri juga menekankan bahwa umbi Talas Beneng dapat menjadi sumber pangan alternatif potensial yang sejalan dengan program ketahanan pangan nasional yang tengah dikampanyekan Kementerian Pertanian. Diversifikasi pangan berbasis Talas Beneng dapat menjadi solusi dalam menciptakan ketahanan pangan menuju swasembada berkelanjutan di Indonesia.

Sebagai tindak lanjut, Bapak Menteri Pertanian melalui Bapak Adian Napitupulu menginstruksikan agar pendampingan kepada petani Talas Beneng terus dilakukan secara intensif. Petani seperti Bapak Haji Agus Kosasih diharapkan segera berasosiasi dengan petani lain melalui wadah kelompoktani untuk pengembangan Talas Beneng dalam skala luas.

Selanjutnya, kedepannya Menteri Pertanian akan membahas ini di Direktorat Jenderal Tanaman Pangan perihal rencana pengembangan Talas Beneng untuk ekspor melalui skema kemitraan dengan Kelompoktani. Hal ini menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan pasokan daun Talas Beneng untuk industri rokok non-tembakau di pasar global.

Output dari Kegiatan Ini:

1. Dukungan penuh dari Menteri Pertanian terhadap pengembangan Talas Beneng sebagai bahan baku alternatif rokok non-tembakau dan sumber pangan.

2. Arahan langsung untuk pengawalan intensif kepada petani Talas Beneng, termasuk persiapan lahan untuk ekspansi produksi.

3. Pembahasan rencana fasilitasi pengembangan talas Beneng melalui Dirjen Tanaman Pangan, melibatkan Kelompoktani dalam skema kemitraan nasional.

4. Talas Beneng diakui sebagai komoditas strategis baru yang berkontribusi pada ketahanan pangan dan peluang ekspor, selain daunnya untuk pengganti tembakau.

Dengan adanya dukungan dari pemerintah pusat dan DPR RI, diharapkan pengembangan Talas Beneng ini dapat segera terealisasi dan memberikan manfaat bagi petani serta perekonomian nasional. [Red_AKw]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KWT EMBUN PAGI DESA CIMANDE HILIR JADI CONTOH KESUKSESAN PROGRAM P2L DI KABUPATEN BOGOR

KWT SRI REJEKI DESA LEMAH DUHUR KUATKAN KETAHANAN PANGAN MELALUI BUDIDAYA HORTIKULTURA

PENYULUH URUSAN SUPERVISI AKHIRI MASA JABATAN DENGAN MONITORING SEKOLAH LAPANG PADI GOGO DI KELOMPOKTANI TUNAS SEJAHTERA DESA CIPELANG