POPT KANG BENI MUHIBBIN KUNJUNGI SENTRA TANAMAN HIAS DESA SUKAHARJA: EDUKASI PENCEGAHAN HAMA DAN PENYAKIT

Desa Sukaharja, Cijeruk – Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan keterampilan petani dalam menangani hama dan penyakit tanaman hias, Petugas Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kang Beni Muhibbin melakukan kunjungan monitoring ke Kelompoktani Bunga Desa 2, Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, yang diketuai oleh Bapak Wawan Joni.

Kunjungan ini menjadi menarik karena berbeda dari biasanya. Jika biasanya Kang Beni fokus pada monitoring tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan, kali ini ia terjun langsung ke sentra budidaya tanaman hias, yang menjadi salah satu potensi unggulan di Kabupaten Bogor.

Dalam sesi penyuluhan, Kang Beni membahas berbagai jenis hama dan penyakit yang kerap menyerang tanaman hias, khususnya Aglaonema, Begonia, Anthurium, dan tanaman lainnya. Beberapa hama dan penyakit yang diidentifikasi antara lain:

Hama pada Tanaman Hias:

1. Kutu Putih (Mealybugs)

Menyerang daun dan batang dengan cara mengisap cairan tanaman, menyebabkan pertumbuhan terhambat.

Pencegahan & Penanganan:

Gunakan insektisida nabati seperti ekstrak neem atau sabun insektisida.

Lakukan penyemprotan insektisida kimia berbahan aktif imidakloprid jika serangan parah.


2. Thrips

Menyebabkan daun mengeriting dan bercak keperakan pada permukaan daun.

Pencegahan & Penanganan:

Gunakan perangkap kuning untuk menarik thrips.

Aplikasikan insektisida sistemik berbahan aktif abamektin atau spinosad.


3. Tungau Merah (Spider Mites)

Mengisap cairan daun hingga menyebabkan daun kering dan rontok.

Pencegahan & Penanganan:

Semprotkan air secara rutin untuk menjaga kelembapan.

Gunakan akarisida berbahan aktif abamektin jika populasi tinggi.



Penyakit pada Tanaman Hias:

1. Busuk Akar (Phytophthora & Fusarium sp.)

Disebabkan oleh jamur patogen yang menyerang akar, menyebabkan tanaman layu dan mati.

Pencegahan & Penanganan:

Gunakan media tanam yang steril dan memiliki drainase baik.

Aplikasikan fungisida berbahan aktif metalaksil atau mankozeb jika tanaman sudah terinfeksi.


2. Bercak Daun (Cercospora & Colletotrichum sp.)

Menyebabkan bercak coklat hingga hitam pada daun, membuat tanaman tidak menarik.

Pencegahan & Penanganan:

Hindari penyiraman berlebihan yang dapat memicu pertumbuhan jamur.

Gunakan fungisida berbahan aktif klorotalonil atau propineb.


3. Layu Bakteri (Ralstonia solanacearum)

Tanaman tiba-tiba layu meski tanah masih basah.

Pencegahan & Penanganan:

Gunakan varietas tanaman yang lebih tahan terhadap penyakit.

Aplikasikan bakterisida berbahan aktif streptomisin atau kasugamisin.



Selain memberikan edukasi mengenai hama dan penyakit, Kang Beni juga mengajarkan teknik budidaya sehat seperti peremajaan media tanam, sanitasi lingkungan, serta pemanfaatan pestisida nabati untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan kimia sintetis.

Hasil Kegiatan (Output):

✅ Petani mendapatkan pengetahuan mengenai jenis-jenis hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman hias.
✅ Petani memahami teknik pencegahan dan pengendalian yang ramah lingkungan.
✅ Kelompoktani Bunga Desa 2 siap menerapkan metode yang telah diberikan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk tanaman hias mereka.

Dengan adanya monitoring dan edukasi ini, diharapkan para petani tanaman hias di Desa Sukaharja semakin mandiri dalam mengelola serangan hama dan penyakit, sehingga kualitas tanaman tetap terjaga dan memiliki nilai jual tinggi di pasar. [Red_AKw]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KWT EMBUN PAGI DESA CIMANDE HILIR JADI CONTOH KESUKSESAN PROGRAM P2L DI KABUPATEN BOGOR

KWT SRI REJEKI DESA LEMAH DUHUR KUATKAN KETAHANAN PANGAN MELALUI BUDIDAYA HORTIKULTURA

PENYULUH URUSAN SUPERVISI AKHIRI MASA JABATAN DENGAN MONITORING SEKOLAH LAPANG PADI GOGO DI KELOMPOKTANI TUNAS SEJAHTERA DESA CIPELANG