TEKNIK BUDIDAYA JAHE DAN KESEHATAN TERNAK: PEMBEKALAN ILMU UNTUK CALON PURNA TUGAS BALURJALBAR DI P4S KARYA NYATA

Cinagara, Bogor – Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata kembali menjadi wadah pembelajaran bagi para calon purna tugas dari Balai Latihan dan Pendidikan Perhubungan Darat Jawa Barat (Balurjalbar) dalam program Pembekalan Keterampilan. Salah satu materi yang diberikan adalah Penyuluhan Teknik Budidaya Jahe, yang disampaikan oleh Penyuluh Pertanian Andri Kw.

Dalam penyuluhannya, Andri Kw menjelaskan berbagai aspek teknis budidaya jahe, mulai dari pemilihan bibit unggul, persiapan lahan, teknik penanaman, hingga pengendalian hama dan penyakit. Ia juga menekankan pentingnya pascapanen yang tepat untuk meningkatkan kualitas dan nilai jual jahe di pasaran.

Selain memberikan penyuluhan tentang budidaya jahe, Andri Kw juga memberikan kesempatan kepada dua mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor Program Studi Penyuluhan Peternakan dan Kesehatan Hewan (PPKH), yakni Riski dan Fakhrurrozi, yang saat ini tengah menjalankan tugas akhir. Mereka diberikan kesempatan untuk menyampaikan materi penyuluhan mengenai Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Sapi serta Deteksi Kebuntingan pada Sapi.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para calon purna tugas dengan wawasan pertanian dan peternakan yang aplikatif. Para peserta tampak antusias mengikuti sesi penyuluhan, mengajukan berbagai pertanyaan seputar budidaya jahe dan kesehatan ternak.

Hasil Kegiatan / Output:

1. Pemahaman Teknik Budidaya Jahe: Peserta memperoleh pengetahuan tentang budidaya jahe dari pemilihan bibit hingga pascapanen.

2. Peningkatan Kesadaran akan Kesehatan Ternak: Peserta memahami cara mencegah dan menangani PMK pada sapi serta teknik deteksi kebuntingan.

3. Pengalaman bagi Mahasiswa Polbangtan Bogor: Mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat.

4. Antusiasme dan Interaksi Aktif: Peserta menunjukkan ketertarikan tinggi dengan banyaknya pertanyaan dan diskusi yang terjadi selama sesi penyuluhan.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara penyuluh, mahasiswa, dan masyarakat dalam mendukung peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor pertanian dan peternakan. [Red_AKw]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KWT EMBUN PAGI DESA CIMANDE HILIR JADI CONTOH KESUKSESAN PROGRAM P2L DI KABUPATEN BOGOR

KWT SRI REJEKI DESA LEMAH DUHUR KUATKAN KETAHANAN PANGAN MELALUI BUDIDAYA HORTIKULTURA

PENYULUH URUSAN SUPERVISI AKHIRI MASA JABATAN DENGAN MONITORING SEKOLAH LAPANG PADI GOGO DI KELOMPOKTANI TUNAS SEJAHTERA DESA CIPELANG