KETUA KELOMPOKTANI TUNAS HARAPAN III, BAPAK HAJI SAEP, LAKUKAN PEMISAHAN BIJI DAN PULI PALA DALAM KEGIATAN PASCA PANEN

Caringin, Bogor – Ketua Kelompoktani Tunas Harapan III, Bapak Haji Saep, bersama istri, Ummi Hajjah Nyi Didah, melakukan kegiatan pasca panen buah pala dengan melakukan pemisahan antara biji pala dan puli pala. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kelompoktani dalam mengoptimalkan hasil panen dan meningkatkan nilai tambah komoditas pala.

Pemisahan biji pala dan puli pala (fuli) penting dilakukan karena keduanya memiliki nilai jual dan manfaat yang berbeda. Biji pala biasanya digunakan sebagai rempah-rempah dalam masakan, sedangkan puli pala sering dimanfaatkan dalam industri farmasi dan kosmetik. Dengan memisahkan keduanya, petani dapat memaksimalkan pendapatan dari hasil panen.

Biji pala mengandung berbagai nutrisi seperti karbohidrat, lemak, protein, serat, fosfor, kalsium, kalium, dan zat besi. Manfaat biji pala antara lain:

1. Menjaga kesehatan gigi dan mulut: Minyak atsiri dalam biji pala memiliki sifat antibakteri yang efektif melawan kuman penyebab bau mulut.

2. Mengatasi masalah pencernaan: Biji pala dapat membantu meredakan mual, muntah, dan gangguan pencernaan lainnya.

3. Meningkatkan kesehatan jantung: Kandungan senyawa dalam biji pala dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).

Puli pala, atau selaput biji pala, juga memiliki manfaat kesehatan, termasuk sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang dapat membantu melawan peradangan dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Harga biji pala dan puli pala dapat bervariasi tergantung pada kualitas dan permintaan pasar. Di wilayah Caringin, Kabupaten Bogor, harga biji pala kering berkisar antara Rp67.500 hingga Rp125.500 per kilogram, tergantung pada kualitas, kadar air dan penjual.  Untuk puli pala, harga umumnya lebih tinggi dibandingkan biji pala karena kandungan minyak atsiri yang lebih tinggi dan penggunaannya yang lebih luas dalam industri farmasi dan kosmetik.

Di bawah kepemimpinan Bapak Haji Saep, Kelompoktani Tunas Harapan III tidak hanya fokus pada budidaya tanaman pangan seperti padi, tetapi juga telah lama mengembangkan pengolahan pasca panen pala. Produk olahan yang dihasilkan meliputi manisan pala, rempah pala berupa biji, puli, dan daun pala, yang semuanya memiliki nilai ekonomi tinggi dan permintaan pasar yang stabil. [Red_AKw]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KWT EMBUN PAGI DESA CIMANDE HILIR JADI CONTOH KESUKSESAN PROGRAM P2L DI KABUPATEN BOGOR

KWT SRI REJEKI DESA LEMAH DUHUR KUATKAN KETAHANAN PANGAN MELALUI BUDIDAYA HORTIKULTURA

PENYULUH URUSAN SUPERVISI AKHIRI MASA JABATAN DENGAN MONITORING SEKOLAH LAPANG PADI GOGO DI KELOMPOKTANI TUNAS SEJAHTERA DESA CIPELANG