KWT KANIA TETAP PRODUKTIF OLAH YOGHURT MESKI POPULASI SAPI PERAH MENURUN

Tajurhalang, Cijeruk – Sejak tahun 2007, Kelompok Wanita Tani (KWT) Kania yang diketuai oleh Mamih Uniroh telah konsisten dalam mengolah susu sapi menjadi berbagai produk olahan, dengan yoghurt sebagai produk unggulannya. Berlokasi di Desa Tajurhalang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, KWT ini terus berinovasi untuk menjaga kualitas dan daya saing produknya di tengah tantangan yang ada.

Pada kesempatan produksi hari ini, Teh Maya, salah satu anggota senior KWT Kania, bersama Teh Erni dan Teh Nur, terlihat cekatan dalam mengolah yoghurt aneka rasa. Dengan standar kebersihan yang tinggi, mereka memastikan setiap stick yoghurt tetap terjaga kualitasnya.

"Kami selalu menjaga kehigienisan dalam setiap proses produksi demi mempertahankan kualitas yoghurt yang sudah dikenal oleh pelanggan kami," ujar Teh Maya.

Desa Tajurhalang sendiri sejak tahun 1980-an dikenal sebagai sentra peternakan sapi perah, di mana hampir setiap rumah memiliki sapi perah sebagai sumber penghidupan. Namun, seiring waktu, populasi sapi perah di desa ini mengalami penurunan drastis akibat terbatasnya lahan dan berkurangnya minat generasi muda untuk melanjutkan usaha ini.

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi KWT Kania. Ketika permintaan yoghurt melonjak, mereka kerap harus mendatangkan susu sapi dari luar desa untuk memenuhi kebutuhan produksi. Meski demikian, semangat KWT Kania tetap tidak surut dalam mempertahankan warisan olahan susu yang telah mereka rintis selama hampir tiga dekade.

Output Kegiatan:

1. Produksi yoghurt aneka rasa dalam jumlah yang disesuaikan dengan permintaan pasar.

2. Peningkatan keterampilan anggota dalam proses produksi yoghurt yang higienis.

3. Menjaga eksistensi usaha olahan susu di tengah menurunnya populasi sapi perah lokal.

4. Menambah jaringan pemasok susu sapi untuk menjaga kontinuitas produksi.

Dengan komitmen yang kuat dan semangat gotong royong, KWT Kania terus membuktikan bahwa mereka mampu bertahan dan berkembang, meskipun menghadapi berbagai tantangan dalam industri olahan susu perah. [Red_AKw]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KWT EMBUN PAGI DESA CIMANDE HILIR JADI CONTOH KESUKSESAN PROGRAM P2L DI KABUPATEN BOGOR

KWT SRI REJEKI DESA LEMAH DUHUR KUATKAN KETAHANAN PANGAN MELALUI BUDIDAYA HORTIKULTURA

PENYULUH URUSAN SUPERVISI AKHIRI MASA JABATAN DENGAN MONITORING SEKOLAH LAPANG PADI GOGO DI KELOMPOKTANI TUNAS SEJAHTERA DESA CIPELANG