MONITORING TANAM PADI SAWAH DI KELOMPOKTANI SUKA TANI III: PETANI MULAI SADAR PENTINGNYA TANAM SERENTAK DAN SELEKSI BENIH
Caringin, Bogor – Pelaksanaan monitoring kegiatan tanam padi sawah di Kelompoktani Suka Tani III, Desa Caringin, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, yang bertepatan dengan bulan Ramadan, menunjukkan kemajuan positif dalam pola tanam dan pemahaman petani. Salah satu perubahan yang terlihat adalah meningkatnya kesadaran petani akan pentingnya tanam serentak untuk menekan populasi hama dan penyakit pada tanaman padi.
Hasil pemantauan menunjukkan bahwa peningkatan sekitar 15-20% petani telah memahami dan mulai menerapkan tanam serentak, meskipun masih ada beberapa blok sawah yang belum dapat mengikuti pola tersebut karena belum selesai panen dan belum waktunya panen. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam penerapan tanam serentak, sehingga ke depan diperlukan manajemen waktu yang lebih baik agar seluruh petani dapat menanam secara bersamaan.
Selain pemantauan tanam serentak, Penyuluh Pertanian setempat juga melakukan pengecekan daya kecambah atau daya tumbuh dari bantuan benih padi Inpari 42 yang dialokasikan untuk Kelompoktani Suka Tani III dengan luas lahan 10 hektare dan jumlah benih sebanyak 250 kg. Hasil pemantauan menunjukkan perbedaan mencolok antara petani yang melakukan seleksi benih dengan larutan air garam dan yang tidak.
Temuan di lapangan menunjukkan:
✅ Petani yang melakukan seleksi benih menggunakan larutan air garam mendapatkan pertumbuhan padi yang lebih seragam dan subur di lahan persemaiannya.
❌ Petani yang tidak melakukan seleksi benih mengalami pertumbuhan tidak seragam, dengan sekitar 15-20% benih tidak tumbuh.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Penyuluh Pertanian memberikan solusi dengan menganjurkan penggunaan pupuk urea segera setelah benih mulai tumbuh, kemudian 1-2 hari setelahnya disemprotkan pupuk cair hayati Extragen agar pertumbuhan benih lebih seragam.
Dalam kegiatan monitoring ini juga dilakukan uji coba berbagai model tanam jajar legowo di lahan milik Bapak Haji Ujang seluas 0,5 hektare. Pola yang diterapkan meliputi:
🔹 Jajar legowo 2:1
🔹 Jajar legowo 4:1
🔹 Jajar legowo 6:1
Uji coba ini tetap mengacu pada prinsip Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah, dengan menerapkan:
✅ Penggunaan benih berlabel
✅ Usia persemaian tidak lebih dari 21 hari
✅ Pemupukan berimbang
✅ Penerapan teknologi dasar lainnya
HASIL KEGIATAN / OUTPUT:
1. Peningkatan Kesadaran Petani – Sekitar 15-20% petani mulai memahami dan menerapkan tanam serentak.
2. Evaluasi Daya Tumbuh Benih – Petani yang tidak melakukan seleksi benih mengalami pertumbuhan tidak seragam, sementara yang melakukan seleksi mendapatkan hasil lebih baik.
3. Solusi Penyuluh Pertanian – Rekomendasi pemupukan urea dan penyemprotan pupuk cair hayati Extragen untuk memperbaiki pertumbuhan benih yang tidak seragam.
4. Uji Coba Jajar Legowo – Dilakukan pengujian berbagai model tanam jajar legowo di lahan seluas 0,5 hektare untuk melihat efektivitas masing-masing metode dalam meningkatkan produktivitas padi.
Dengan adanya monitoring dan pendampingan ini, diharapkan petani di Kelompoktani Suka Tani III semakin sadar akan pentingnya manajemen waktu tanam, seleksi benih sebelum penyemaian, serta penerapan teknologi budidaya yang lebih baik untuk meningkatkan hasil panen mereka. [Red_AKw]
Komentar
Posting Komentar