PENYULUHAN TEKNIK BUDIDAYA KACANG TANAH DAN UJI ORGANOLEPTIK KERUPUK CEKER DORONG PENGEMBANGAN USAHA TANI DI DESA PASIRBUNCIR

Pasirbuncir, Caringin – Upaya meningkatkan keterampilan petani dan Kelompok Wanita Tani (KWT) terus dilakukan di Desa Pasirbuncir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Pada kegiatan penyuluhan yang berlangsung di Kelompok Wanita Tani (KWT) Mawar, dua materi utama diberikan kepada peserta, yakni teknik budidaya kacang tanah oleh Penyuluh Pertanian Ibu Deudeu SH, SP., serta uji organoleptik kerupuk ceker oleh Sarah Sagina, mahasiswa Polbangtan Bogor Program Studi PPKH yang sedang melaksanakan Tugas Akhir.

Dalam sesi penyuluhan teknik budidaya kacang tanah, Ibu Deudeu SH, SP., menjelaskan langkah-langkah penting dalam meningkatkan produktivitas tanaman kacang tanah, mulai dari pemilihan benih unggul, teknik penanaman yang tepat, pemeliharaan, hingga pengelolaan hama dan penyakit secara ramah lingkungan. Beliau menekankan pentingnya penggunaan pupuk organik dan rotasi tanaman untuk menjaga kesuburan tanah serta meningkatkan hasil panen.

Sementara itu, Sarah Sagina memberikan edukasi tentang uji organoleptik pada produk kerupuk ceker yang telah dikembangkan oleh KWT Mawar. Uji organoleptik ini bertujuan untuk menilai kualitas produk berdasarkan aspek rasa, aroma, tekstur, dan warna. Para peserta diberikan kesempatan untuk melakukan uji coba dan memberikan penilaian terhadap kerupuk ceker yang diolah dengan berbagai metode. Hasil dari uji organoleptik ini nantinya akan menjadi acuan dalam peningkatan kualitas produk sebelum dipasarkan lebih luas.

Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari para anggota KWT Mawar. Ketua KWT Mawar menyampaikan harapannya agar penyuluhan semacam ini dapat terus berlanjut, sehingga mereka dapat semakin mandiri dalam mengembangkan usaha pertanian dan olahan pangan.

Hasil Kegiatan (Output):

1. Penyuluhan Teknik Budidaya Kacang Tanah:

Peserta memahami teknik budidaya kacang tanah yang baik dan benar.

Petani mendapatkan wawasan tentang penggunaan pupuk organik dan pengendalian hama secara hayati.

Diharapkan adanya peningkatan hasil produksi kacang tanah di Desa Pasirbuncir.

2. Uji Organoleptik Kerupuk Ceker:

Peserta memperoleh pengalaman dalam melakukan uji organoleptik produk olahan pangan.

Diperoleh data evaluasi dari peserta mengenai kualitas, aroma, tekstur, dan warna kerupuk ceker.

KWT Mawar memiliki referensi untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk sebelum dipasarkan.


Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kelompok tani dan KWT di Desa Pasirbuncir semakin berkembang dan mampu meningkatkan kesejahteraan melalui sektor pertanian dan usaha olahan pangan. [Red_AKw]



Komentar

Postingan populer dari blog ini

KWT EMBUN PAGI DESA CIMANDE HILIR JADI CONTOH KESUKSESAN PROGRAM P2L DI KABUPATEN BOGOR

KWT SRI REJEKI DESA LEMAH DUHUR KUATKAN KETAHANAN PANGAN MELALUI BUDIDAYA HORTIKULTURA

PENYULUH URUSAN SUPERVISI AKHIRI MASA JABATAN DENGAN MONITORING SEKOLAH LAPANG PADI GOGO DI KELOMPOKTANI TUNAS SEJAHTERA DESA CIPELANG