UNIT PENGOLAHAN PUPUK ORGANIK (UPPO) DI POKTAN SUKAMANAH: KANDANG BERSIH, PUPUK ORGANIK MELIMPAH

Desa Cimande, Kabupaten Bogor – Kebersihan kandang sapi di Kelompoktani Sukamanah, Desa Cimande, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, menjadi bukti nyata dedikasi Kang Ahmad, atau yang akrab disapa Babang Ciko, selaku ketua kelompoktani.  Pemantauan dan pendampingan dari Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS) Desa Cimande yaitu Bapak Haji Agus Asmara menunjukkan hasil dari kandang sapi yang bersih dan terbebas dari bau tak sedap. Menurut Bapak Haji Agus Kosasih, berkat keuletan Babang Ciko dalam menjaga kebersihan kandang, yang dibersihkan 2 s.d 3 kali sehari,  membuahkan hasil yang luar biasa.


“Menjaga kebersihan kandang itu penting banget,” ujar Babang Ciko.  Ia menjelaskan manfaatnya, antara lain:

- Mencegah penyakit: Kandang bersih meminimalisir risiko penyebaran penyakit pada sapi, meningkatkan kesehatan ternak, dan produktivitas si ternak itu.

- Meningkatkan kenyamanan sapi: Sapi yang hidup di lingkungan bersih lebih nyaman dan tenang, sehingga dapat meningkatkan produktivitas.

- Meningkatkan kualitas pupuk organik: Kotoran sapi yang dikumpulkan dari kandang bersih menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi, bebas dari kontaminasi bakteri berbahaya.

- Meningkatkan nilai jual pupuk organik: Pupuk organik berkualitas tinggi.

- Menciptakan lingkungan yang sehat:  Kebersihan kandang juga berkontribusi pada kesehatan lingkungan sekitar, mencegah pencemaran dan bau tak sedap.

Kebersihan kandang ini juga mendukung program Unit Pengelolaan Pupuk Organik (UPPO) yang dijalankan Kelompoktani Sukamanah sejak tahun 2022.  UPPO telah mengatasi kesulitan petani di Desa Cimande dan sekitarnya dalam mendapatkan pupuk organik berkualitas.  Babang Ciko dan anggotanya mengolah kotoran sapi menjadi kompos melalui tahapan:

1. Pengumpulan: Kotoran sapi dikumpulkan secara teratur dari kandang yang bersih.

2. Pengomposan: Kotoran sapi dicampur dengan bahan organik lain seperti jerami atau sekam padi, lalu di tumpuk dan dibiarkan membusuk secara alami. Proses ini dapat dipercepat dengan teknik pengomposan tertentu, seperti metode windrow composting atau bokashi.

3. Pengadukan:  Tumpukan kompos diaduk secara berkala untuk memastikan proses pembusukan merata dan aerasi yang cukup.

4. Pematangan: Kompos dibiarkan matang selama beberapa minggu hingga mencapai tingkat kematangan yang diinginkan.

5. Penyaringan: Kompos disaring untuk memisahkan bahan-bahan yang belum terurai sempurna.

6. Pengeringan: Kompos dikeringkan agar mudah disimpan dan diedarkan.

7. Pengemasan sederhana: Kompos dikemas dan diedarkan kepada petani di sekitar Desa Cimande.

Berkat UPPO, Kelompoktani Sukamanah tak hanya menghasilkan pupuk organik berkualitas, tetapi juga menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, serta meningkatkan perekonomian para anggotanya.  Dedikasi Babang Ciko dan semangat gotong royong anggota kelompok tani menjadi inspirasi bagi petani lain dalam mengembangkan pertanian berkelanjutan. [Red_AKw]

=======================================================
Dukung terus segala aktivitas dan kegiatan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wilayah VII Distanhorbun Kabupaten Bogor yuk...!!!
=======================================================
Kunjungi kami di:
IG: bpp_wilayah_vii
FB: Bpp Wilayah VII
°
°
°
#distanhorbunkabbogor #distanhortijabar #jabarjuara #jabarjuaralahirbatin #jawabarat  #westjava #dedimulyadi71 #rudysusmanto #jaro_ade #pertanian #bppsdmp #kementerianpertanian #kementan #kementanri #kecamatancijeruk #kecamatancigombong #kecamatancaringin  #kementerianpertanianrepublikindonesia #jejak_penyuluh #desacimande #kelompoktanisukamanah #uppo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KWT EMBUN PAGI DESA CIMANDE HILIR JADI CONTOH KESUKSESAN PROGRAM P2L DI KABUPATEN BOGOR

KWT SRI REJEKI DESA LEMAH DUHUR KUATKAN KETAHANAN PANGAN MELALUI BUDIDAYA HORTIKULTURA

PENYULUH URUSAN SUPERVISI AKHIRI MASA JABATAN DENGAN MONITORING SEKOLAH LAPANG PADI GOGO DI KELOMPOKTANI TUNAS SEJAHTERA DESA CIPELANG