MENJAGA WARISAN POTONGAN SURGA DI WATESJAYA

Desa Watesjaya Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor merupakan desa agraris yang penuh pesona, terletak di kawasan kaki Gunung Salak yang sejuk dan subur. Keindahan bentang alamnya terpancar melalui hamparan sawah yang luas menghijau, dikelola dengan penuh dedikasi oleh dua kelompoktani, yaitu Kelompoktani Barokatunnabaat dan Kelompoktani Lengkong Jaya.


Sawah-sawah ini tidak hanya menjadi sumber pangan, tetapi juga simbol perjuangan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Di tengah arus pembangunan yang kian deras, sawah di Desa Watesjaya tetap lestari, berkat kesadaran kolektif warganya untuk tidak menuruti hawa nafsu membangun gedung-gedung angkuh yang justru akan merusak wajah alami desa mereka.


Salah satu tokoh sentral dalam upaya pelestarian ini adalah Pak Sanudin, Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS) yang telah bertahun-tahun mendampingi petani dan menjaga semangat pertanian di Desa Watesjaya. Kehadirannya menjadi pengingat bahwa pertanian bukan sekadar pekerjaan, tetapi panggilan untuk merawat bumi.


Desa Watesjaya bukan hanya indah, tetapi juga kaya akan potensi pertanian yang beragam dan berkelanjutan. Dengan iklim yang mendukung dan lahan yang subur, desa ini menjadi lokasi yang ideal untuk pengembangan berbagai komoditas pertanian, antara lain:


Pertanian Hortikultura: Watesjaya dikenal dengan budidaya sayuran segar seperti cabai, tomat, terong, dan sawi, serta buah-buahan seperti pisang, pepaya, alpukat, dan anggur yang tumbuh subur di kebun-kebun warga.


Perkebunan Kopi: Di dataran yang lebih tinggi, perkebunan kopi mulai tumbuh dan berkembang, terutama jenis kopi robusta yang menjadi kebanggaan warga dan berpotensi dikembangkan menjadi produk unggulan desa.


Peternakan Rakyat: Warga juga mengelola usaha peternakan skala rumah tangga seperti ternak kambing, domba, ayam kampung, dan sapi perah, sapi potong yang menjadi sumber protein sekaligus pendapatan tambahan bagi keluarga.


Tanaman Pangan: Sawah-sawah di bawah binaan Kelompoktani Barokatunnabaat dan Lengkong Jaya menghasilkan padi unggulan, jagung, serta berbagai jenis umbi-umbian dan ubi kayu yang berperan besar dalam ketahanan pangan lokal.



Watesjaya adalah contoh nyata keseimbangan antara alam dan aktivitas manusia. Desa ini telah membuktikan bahwa pembangunan tidak harus merusak, dan kemajuan dapat dicapai melalui pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam secara bijak.


Dengan semangat gotong royong dan kecintaan terhadap alam, masyarakat Desa Watesjaya terus menjaga tanah leluhur agar tetap lestari, hijau, dan penuh harapan bagi generasi yang akan datang. [Red_AKw]


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KWT EMBUN PAGI DESA CIMANDE HILIR JADI CONTOH KESUKSESAN PROGRAM P2L DI KABUPATEN BOGOR

KWT SRI REJEKI DESA LEMAH DUHUR KUATKAN KETAHANAN PANGAN MELALUI BUDIDAYA HORTIKULTURA

PENYULUH URUSAN SUPERVISI AKHIRI MASA JABATAN DENGAN MONITORING SEKOLAH LAPANG PADI GOGO DI KELOMPOKTANI TUNAS SEJAHTERA DESA CIPELANG