KEGIATAN PANEN UBI JALAR DI KELOMPOKTANI SETIA WARGI DESA MUARAJAYA KEC. CARINGIN KAB. BOGOR

Caringin, Kabupaten Bogor — Semangat kelompoktani Setia Wargi di Desa Muarajaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor tak pernah padam dalam mengembangkan budidaya tanaman pangan. Di bawah kepemimpinan Bapak Hoerudin, kelompoktani ini secara intens membudidayakan berbagai komoditas pangan, mulai dari padi hingga aneka jenis ubi jalar.

Pagi hari ini, kelompoktani Setia Wargi melaksanakan kegiatan panen ubi jalar yang menjadi salah satu andalan hasil pertanian mereka. Panen dilakukan di lahan milik kelompok yang selama ini rutin dirawat dan produktif. Hasil panen menunjukkan produktivitas yang cukup baik, meski ada tantangan penyakit lanas yang sempat menyerang sebagian tanaman.

Salah seorang anggota kelompok, Bapak Sutijo, menyampaikan keluhan bahwa dalam setiap musim tanam ubi jalar, serangan penyakit lanas kerap menjadi kendala. Menanggapi hal tersebut, Penyuluh Pertanian setempat langsung memberikan respon dengan menyampaikan arahan teknis pencegahan dan penanggulangan, sembari berkoordinasi lebih lanjut dengan Petugas Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) wilayah setempat.

Penyakit lanas merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur patogen, seperti Phytophthora atau Fusarium, yang menyerang batang dan akar tanaman ubi jalar. Gejalanya ditandai dengan pembusukan batang bagian bawah, daun layu, hingga akhirnya menyebabkan tanaman mati. Kondisi lembap dan drainase yang buruk sangat mendukung penyebaran penyakit ini.

Untuk mengantisipasi dan mengendalikan penyakit lanas, Penyuluh Pertanian menganjurkan penggunaan fungisida berbahan aktif Mankozeb, seperti Dithane M-45 atau Antracol 70WP. Cara aplikasinya adalah dengan melarutkan 20–30 gram fungisida ke dalam 10 liter air, lalu disemprotkan secara merata ke seluruh tanaman, khususnya pada bagian batang dan permukaan tanah sekitar batang.

Selain itu, petani juga diminta memastikan kondisi drainase lahan tidak tergenang, menjaga jarak tanam agar sirkulasi udara tetap terjaga, menggunakan bibit sehat bebas penyakit, serta membersihkan sisa tanaman ubi yang terinfeksi setelah masa panen.


OUTPUT KEGIATAN PANEN:

1. Hasil Panen Ubi Jalar:

Kualitas umbi cukup baik meskipun ada beberapa bagian lahan terdampak penyakit lanas.

2. Peningkatan Kapasitas Petani:

Petani mendapatkan edukasi dari Penyuluh Pertanian tentang cara pencegahan dan penanganan penyakit lanas pada ubi jalar.

3. Koordinasi Pengendalian Hama & Penyakit:

Penyuluh Pertanian akan segera berkoordinasi dengan POPT untuk penanganan lanjutan berbasis wilayah.

4. Perbaikan Sistem Budidaya:

Adanya arahan teknis mengenai pengaturan drainase, jarak tanam, dan kebersihan lahan pasca panen untuk menekan risiko lanas di musim tanam selanjutnya.

5. Penguatan Kelompoktani:

Solidaritas dan semangat gotong royong anggota kelompoktani semakin meningkat dalam menjaga keberlangsungan budidaya. [Red_AKw]


=======================================================
Dukung terus segala aktivitas dan kegiatan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wilayah VII Distanhorbun Kabupaten Bogor yuk...!!!
=======================================================
Kunjungi kami di:
IG: bpp_wilayah_vii
FB: Bpp Wilayah VII
°
°
°
#distanhorbunkabbogor #distanhortijabar #jabarjuara #jabarjuaralahirbatin #jawabarat  #westjava #dedimulyadi71 #rudysusmanto #jaro_ade #pertanian #bppsdmp #kementerianpertanian #kementan #kementanri #kecamatancijeruk #kecamatancigombong #kecamatancaringin  #kementerianpertanianrepublikindonesia #jejak_penyuluh #desamuarajaya #kelompoktanisetiawargi




Komentar

Postingan populer dari blog ini

KWT EMBUN PAGI DESA CIMANDE HILIR JADI CONTOH KESUKSESAN PROGRAM P2L DI KABUPATEN BOGOR

KWT SRI REJEKI DESA LEMAH DUHUR KUATKAN KETAHANAN PANGAN MELALUI BUDIDAYA HORTIKULTURA

PENYULUH URUSAN SUPERVISI AKHIRI MASA JABATAN DENGAN MONITORING SEKOLAH LAPANG PADI GOGO DI KELOMPOKTANI TUNAS SEJAHTERA DESA CIPELANG