PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN TAHUN 2026 JADI FOKUS PERTEMUAN DAN LATIHAN DUA MINGGUAN BPP WILAYAH VII KABUPATEN BOGOR


Rangga Mekar, 10 Juni 2025 —

Pertemuan dan Latihan Dua Mingguan bagi para Penyuluh Pertanian dan Petugas Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) kembali digelar di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wilayah VII Kabupaten Bogor. Kegiatan rutin ini menjadi ajang strategis untuk memperkuat koordinasi serta menyelaraskan perencanaan kegiatan penyuluhan pertanian ke depan.

Pada pertemuan kali ini, fokus utama pembahasan adalah penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Tahun 2026, baik di tingkat desa maupun tingkat kecamatan. Koordinator BPP Wilayah VII, Abah Dindin Saripudin, memimpin langsung jalannya diskusi teknis dan menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas peran antara penyuluh dan POPT agar programa yang disusun mampu menjawab kebutuhan petani secara tepat dan aktual.

Dalam arahannya, Abah Dindin menekankan bahwa penyusunan programa tidak hanya bersifat administratif, namun juga harus menjadi cerminan dari potensi lokal, masalah aktual di lapangan, dan peluang yang dapat dikembangkan oleh para petani binaan.

“Penyuluh harus mampu menggali potensi, memetakan permasalahan, dan merancang kegiatan yang berdampak langsung pada peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani. Programa yang kita susun hari ini menjadi arah kerja kita di tahun depan,” ujar Abah Dindin.

Seluruh peserta aktif terlibat dalam diskusi kelompok, menyusun draft awal programa penyuluhan masing-masing wilayah binaan. Beberapa usulan yang muncul mencakup penguatan program diversifikasi pangan lokal, optimalisasi pemanfaatan pupuk hayati, pengendalian hama terpadu, serta pelatihan digital marketing bagi petani milenial.


HASIL KEGIATAN / OUTPUT:

1. Draft Awal Programa Penyuluhan Pertanian Tahun 2026 Tingkat Desa dari seluruh penyuluh yang hadir.

2. Draft Awal Programa Penyuluhan Pertanian Tingkat Kecamatan, sebagai bahan penyusunan Rencana Kerja Tahun 2026 di wilayah BPP Wilayah VII.

3. Penyamaan Persepsi antara penyuluh dan POPT terkait strategi pendampingan petani dan pengendalian OPT yang akan diintegrasikan dalam programa.

4. Rencana Tindak Lanjut berupa penjadwalan kunjungan lapangan dan validasi data potensi serta masalah di masing-masing wilayah binaan.

5. Peningkatan Kapasitas Penyuluh dan POPT dalam perencanaan kegiatan berbasis masalah dan peluang wilayah. [Red_AKw]

=======================================================
Dukung terus segala aktivitas dan kegiatan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wilayah VII Distanhorbun Kabupaten Bogor yuk...!!!
=======================================================
Kunjungi kami di:
IG: bpp_wilayah_vii
FB: Bpp Wilayah VII
°
°
°
#distanhorbunkabbogor #distanhortijabar #jabarjuara #jabarjuaralahirbatin #jawabarat  #westjava #dedimulyadi71 #rudysusmanto #jaro_ade #pertanian #bppsdmp #kementerianpertanian #kementan #kementanri #kecamatancijeruk #kecamatancigombong #kecamatancaringin  #kementerianpertanianrepublikindonesia #jejak_penyuluh

Location: Jl. Cipinang Gading, Ranggamekar, Kec. Bogor Sel., Kota Bogor, Jawa Barat 16136, Indonesia

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KWT EMBUN PAGI DESA CIMANDE HILIR JADI CONTOH KESUKSESAN PROGRAM P2L DI KABUPATEN BOGOR

Gambar
Caringin, Kabupaten Bogor – Kelompok Wanita Tani (KWT) Embun Pagi, Desa Cimande Hilir, Kecamatan Caringin, menjadi sorotan dalam kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang digelar oleh Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor pada Senin (13 Januari 2025). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Bapak Agus, Kepala Seksi Bidang Sarana dan Prasarana Distanhorbun Kabupaten Bogor. Dalam evaluasinya, Bapak Agus menyampaikan apresiasi terhadap keberhasilan KWT Embun Pagi dalam menjalankan program P2L. Mulai dari pembangunan greenhouse hingga pengelolaan kebun demplot, semua dilaksanakan sesuai dengan Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK) yang telah disusun. Tidak hanya itu, kekompakan pengurus dan anggota KWT Embun Pagi saat menghadiri monitoring menjadi nilai lebih yang menunjukkan semangat kebersamaan kelompok ini. “KWT Embun Pagi benar-benar bisa menjadi motivasi bagi KWT lainnya untuk aktif dan solid dalam melaksanakan program pe...
Read more »

KWT SRI REJEKI DESA LEMAH DUHUR KUATKAN KETAHANAN PANGAN MELALUI BUDIDAYA HORTIKULTURA

Gambar
Desa Lemah Duhur, Caringin – Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Rejeki menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung program ketahanan pangan dengan melakukan kegiatan budidaya tanaman hortikultura. Kegiatan ini dilaksanakan melalui pendampingan dan pembinaan dari Kader Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor, Ibu Nia, yang secara aktif memberikan arahan dan motivasi kepada para anggota kelompok wanita tani. Dalam kegiatan tersebut, para anggota KWT Sri Rejeki menanam berbagai jenis sayuran daun seperti caisim, kangkung, dan bayam, serta sayuran buah seperti tomat, cabai, dan terong. Budidaya dilakukan secara mandiri di pekarangan rumah dan lahan kelompok, dengan pemanfaatan sarana dan prasarana sederhana yang tersedia di lingkungan sekitar. Ibu Nia menyampaikan bahwa pendampingan ini bertujuan untuk mendorong masyarakat, khususnya perempuan, agar lebih mandiri dalam menciptakan sumber pangan sehat dan bergizi dari lingkungan sekitar. “Dengan kegiatan ini, ibu-ibu tidak hanya...
Read more »

PENYULUH URUSAN SUPERVISI AKHIRI MASA JABATAN DENGAN MONITORING SEKOLAH LAPANG PADI GOGO DI KELOMPOKTANI TUNAS SEJAHTERA DESA CIPELANG

Gambar
  Cipelang, Cijeruk, Bogor – Penyuluh Urusan Supervisi, Andri Kw, mengakhiri masa jabatannya dengan mengadakan kegiatan monitoring Sekolah Lapang Padi Gogo di Kelompoktani Tunas Sejahtera, Kampung Pasir Pogor RT 003/RW 007, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan terhadap Program Perluasan Areal Tanam (PAT) Padi yang sedang gencar digalakkan oleh Kementerian Pertanian. Ketua Kelompoktani Tunas Sejahtera, Bapak Haji Engkon, dalam laporannya menyampaikan bahwa saat ini luas tanam padi gogo di kelompoknya telah mencapai 1 hektar. Sebanyak 0,8 hektar telah ditanam saat kegiatan Sekolah Lapang, sedangkan sisanya seluas 0,2 hektar baru selesai ditanam. Namun, terdapat beberapa kendala dalam budidaya padi gogo, termasuk pertumbuhan yang tidak seragam di beberapa blok lahan, terutama di area seluas 1.000 meter persegi yang sebelumnya digunakan untuk tanaman singkong. Haji Engkon menjelaskan bahwa singkong dikenal sebagai tanaman yang r...
Read more »