PERTEMUAN DAN LATIHAN DUA MINGGUAN BPP WILAYAH VII KABUPATEN BOGOR: EVALUASI PROGRAM & KEGIATAN PENYULUHAN TAHUN 2024

 



Bogor, 24 Desember 2024 – Dalam rangka meningkatkan kualitas dan efektivitas pelaksanaan program penyuluhan, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wilayah VII Kabupaten Bogor mengadakan Pertemuan dan Latihan Dua Mingguan untuk terakhir kalinya di penghujung tahun 2024 yang melibatkan Penyuluh Pertanian, Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS), Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), Fasilitator Muda, dan perwakilan ketua Kelompoktani di wilayah binaannya.


Kegiatan ini dilaksanakan pada hari ini, Selasa (24/12/2024), bertempat di aula BPP Wilayah VII Kabupaten Bogor. Acara dibuka oleh Koordinator BPP Wilayah VII, Abah Dindin Saripudin, yang juga bertindak sebagai pemateri utama. Dalam kesempatan ini, Abah Dindin menyampaikan materi bertajuk Evaluasi Program dan Kegiatan Penyuluhan Tahun 2024, yang memberikan gambaran pencapaian sekaligus mengidentifikasi tantangan yang dihadapi selama satu tahun terakhir.


Dalam paparannya, Abah Dindin menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai elemen penyuluh, termasuk PPS dan POPT juga Fasilitator Muda, untuk menciptakan program penyuluhan yang lebih efektif dan berkelanjutan. "Sinergi adalah kunci keberhasilan kita dalam mencapai target pembangunan pertanian di Kabupaten Bogor," ujarnya.


Kegiatan ini juga diisi dengan sesi diskusi interaktif, di mana peserta menyampaikan masukan, pengalaman, dan kendala yang mereka hadapi di lapangan. Diskusi ini diharapkan mampu menghasilkan rekomendasi dan solusi yang aplikatif untuk mendukung kegiatan penyuluhan di tahun 2025.


Adapun Output hasil kegiatan Pertemuan dan Latihan Dua Mingguan ini yaitu:


1. Evaluasi Terhadap Program Penyuluhan 2024:


Peningkatan produktivitas Kelompoktani di wilayah binaan.


Identifikasi tantangan utama, seperti kendala logistik dan minimnya akses terhadap teknologi pertanian.


2. Rekomendasi untuk Tahun 2025:


Optimalisasi penggunaan teknologi digital dalam penyuluhan.


Peningkatan pelatihan bagi PPS dan Fasilitator Muda untuk memperluas cakupan program.


Penguatan koordinasi antara POPT dan Kelompoktani dalam pengendalian hama.


3. Sinergi Antar Stakeholder:


Kesepakatan untuk meningkatkan frekuensi komunikasi antar penyuluh dan Kelompoktani.


Penjadwalan ulang pertemuan rutin dengan tema yang lebih spesifik sesuai kebutuhan lapangan.


Melalui kegiatan ini, diharapkan peran BPP Wilayah VII Kabupaten Bogor semakin strategis dalam mendukung pertanian yang tangguh dan berdaya saing di masa mendatang. [Red_AKw]


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KWT EMBUN PAGI DESA CIMANDE HILIR JADI CONTOH KESUKSESAN PROGRAM P2L DI KABUPATEN BOGOR

KWT SRI REJEKI DESA LEMAH DUHUR KUATKAN KETAHANAN PANGAN MELALUI BUDIDAYA HORTIKULTURA

PENYULUH URUSAN SUPERVISI AKHIRI MASA JABATAN DENGAN MONITORING SEKOLAH LAPANG PADI GOGO DI KELOMPOKTANI TUNAS SEJAHTERA DESA CIPELANG