PERTEMUAN DAN LATIHAN DUA MINGGUAN GABUNGAN BPP WILAYAH VII DAN VIII KABUPATEN BOGOR BERIKAN WAWASAN BARU BAGI PENYULUH
Villa Palalangon, Desa Bendungan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, menjadi saksi sejarah pelaksanaan Pertemuan dan Latihan Dua Mingguan Gabungan pertama antara BPP Wilayah VII dan BPP Wilayah VIII Kabupaten Bogor pada Selasa, 10 Desember 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh para penyuluh pertanian, penyuluh pertanian swadaya dan perwakilan petani dari kedua wilayah serta sejumlah narasumber yang kompeten di bidang pertanian khususnya pisang barangan jumbo merah.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Koordinator BPP Wilayah VIII, Bapak Haji Agus Prasojo, SP. Beliau menyoroti pentingnya persiapan untuk Evaluasi Kinerja Penyuluh Pertanian dan Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS) yang dijadwalkan pada Jumat, 13 Desember 2024.
Selanjutnya, Abah Dindin Saripudin, Koordinator BPP Wilayah VII, mengangkat isu strategis terkait rencana penarikan Penyuluh Pertanian ke pusat Kementerian Pertanian. "Sebagai penyuluh, kita harus siap ditempatkan di mana pun, demi mendukung sinergi kebijakan antara pusat dan daerah," ujarnya.
Dalam sesi selanjutnya, Bapak Haji Muhammad A. Naseh, Kasie Ketenagaan dari Bidang Penyuluhan Distanhorbun Kabupaten Bogor, menyampaikan hasil studi banding ke Ciwidey, Bandung. Ia menggarisbawahi perlunya mengadopsi sistem Kelompok Ekonomi Petani (KEP), koperasi, dan off-taker seperti yang diterapkan di sana. "Saat ini kita sudah memiliki mitra seperti Mandiri Banana Indonesia. Ini langkah awal yang sangat baik," tambahnya.
Direktur PT. Mandiri Banana Indonesia, Bapak Fachri Yulizar, turut hadir dan berbagi strategi membangun jejaring kemitraan antara petani dengan perusahaannya. Kehadiran Ibu Dian dari Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) wilayah Bogor Raya semakin memperkaya diskusi. Ia memberikan motivasi kepada peserta agar tidak ragu bermitra dalam bisnis Pisang Barangan Jumbo Merah.
Acara ini mencapai puncaknya dengan materi Teknik Budidaya Pisang Barangan Jumbo Merah yang disampaikan oleh Bapak Haji Agus Kosasih, pelopor budidaya pisang ini di Bogor. Materi yang diberikan tidak hanya berupa teori, tetapi juga praktik langsung di lapangan. Peserta terlihat antusias mengikuti metode penyuluhan yang interaktif dan aplikatif tersebut.
Pertemuan dan latihan dua mingguan gabungan ini menjadi yang pertama dalam sejarah BPP Wilayah VII dan VIII Kabupaten Bogor. "Semoga kegiatan seperti ini dapat menjadi contoh bagi BPP lainnya, baik di Kabupaten Bogor maupun di daerah lain," ujar Bapak A. Naseh.
Dengan sinergi yang kuat antara penyuluh, pemerintah, dan mitra usaha, kegiatan ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi pengembangan pertanian di wilayah Bogor dan sekitarnya. [Red_AKw]
Komentar
Posting Komentar