RENCANA DEMPLOT PADI SAWAH DENGAN SISTEM PTT: KELOMPOKTANI BERSAUDARA 1 ADAKAN PERTEMUAN BERSAMA PENYULUH
Bogor, 23 Desember 2024 – Kelompoktani Bersaudara 1, Desa Pasirbuncir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, menggelar pertemuan penting dengan tema Rencana Demplot Padi Sawah dengan Sistem Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Acara ini dipandu langsung oleh Penyuluh Pertanian setempat, Ibu Deudeu SH, SP., yang didampingi oleh mahasiswa KKN Polbangtan Bogor, Adzka.
Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) merupakan pendekatan inovatif dalam budidaya padi sawah yang memadukan berbagai teknologi dan praktik terbaik untuk meningkatkan hasil panen secara berkelanjutan. Sistem ini menitikberatkan pada prinsip adaptasi teknologi sesuai dengan kondisi spesifik lahan dan lingkungan setempat.
Komponen utama PTT padi sawah meliputi:
1. Seleksi Benih Bermutu: Penggunaan benih unggul yang berkualitas tinggi, memiliki daya tumbuh yang baik, dan tahan terhadap hama serta penyakit.
2. Pemupukan Berimbang: Penerapan dosis pupuk yang sesuai berdasarkan hasil analisis tanah untuk memenuhi kebutuhan tanaman tanpa merusak lingkungan.
3. Pengelolaan Air yang Efisien: Sistem irigasi yang tepat guna menjaga ketersediaan air sesuai fase pertumbuhan tanaman.
4. Pengendalian Hama dan Penyakit Secara Terpadu: Penggunaan metode ramah lingkungan seperti pemanfaatan musuh alami dan rotasi tanaman.
5. Pengolahan Lahan yang Optimal: Menyiapkan lahan dengan cara yang meminimalkan kerusakan struktur tanah.
6. Peningkatan Keterlibatan Petani: Melibatkan petani secara aktif dalam penerapan teknologi dan evaluasi hasil.
Pada pertemuan kali ini, materi awal yang disampaikan adalah seleksi benih padi. Ibu Deudeu menjelaskan pentingnya memilih benih yang berkualitas untuk memulai siklus budidaya yang produktif. Proses seleksi diawali dengan uji daya apung di air garam, dimana benih yang tenggelam dianggap berkualitas baik. Teknik ini menjadi salah satu langkah awal dalam mendukung keberhasilan demplot PTT.
"Seleksi benih adalah kunci. Benih unggul akan menentukan keberhasilan panen kita. Jika kita memulai dengan benih yang baik, maka peluang hasil yang maksimal semakin besar," ujar Ibu Deudeu dalam paparannya.
Adzka, mahasiswa KKN dari Polbangtan Bogor, turut memberikan kontribusi aktif dalam pertemuan ini. Ia membantu menyampaikan pengetahuan teknis serta berbagi pengalaman praktik yang relevan untuk mendukung implementasi PTT di demplot Kelompoktani Bersaudara 1.
"Kami berharap melalui kolaborasi antara penyuluh, mahasiswa, dan petani, program ini dapat berjalan lancar dan menjadi model percontohan untuk kelompok tani lainnya," kata Adzka.
Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal yang signifikan dalam peningkatan produktivitas padi di wilayah ini. Dengan penerapan sistem PTT, Kelompoktani Bersaudara 1 optimis dapat menghasilkan panen yang lebih berkualitas dan efisien.
Melalui kegiatan ini, Ibu Deudeu juga mendorong petani untuk terus belajar dan beradaptasi dengan teknologi baru demi keberlanjutan pertanian yang lebih baik. [Red_AKw]
Komentar
Posting Komentar