FASILITASI KONSULTASI AGRIBISNIS BPP WILAYAH VII: DORONG SINERGI PELAKU USAHA DAN PELAKU UTAMA

 

Bogor, 14 Januari 2025 – Dalam upaya memperkuat layanan kepada masyarakat tani, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wilayah VII Kabupaten Bogor menyelenggarakan kegiatan Fasilitasi Konsultasi Agribisnis yang berlangsung pada Selasa, 14 Januari 2025. Kegiatan ini dipimpin oleh Koordinator BPP Wilayah VII, Abah Dindin Saripudin, yang dibantu oleh Penyuluh Urusan Supervisi, Andri Kw.

Sebagai bagian dari peran strategis BPP, kegiatan ini menghadirkan pelaku utama dan pelaku usaha untuk berdiskusi terkait pemanfaatan pupuk, mulai dari pupuk konvensional bersubsidi hingga pupuk organik non-subsidi. Pelaku utama dalam hal ini dari perwakilan Kelompoktani Kalimorot Mukti, Harum Tani Desa Tajurhalang, Kelompoktani Rahayu, Bunga Desa 2, Mekar Sari Desa Sukaharja dan Kelompoktani Puncak Tani, Majlas Tani Desa Tanjungsari Kecamatan Cijeruk memanfaatkan kesempatan ini untuk mengkonsultasikan mekanisme distribusi dan pemanfaatan pupuk bersubsidi melalui RDKK sementara pelaku usaha memfokuskan diskusi pada strategi pemasaran pupuk organik non-subsidi.

Abah Dindin Saripudin menyampaikan ide inovatif agar pelaku usaha memfasilitasi demonstration plot (demplot) sebagai langkah strategis. “Demplot ini akan menjadi bukti nyata efektivitas penggunaan pupuk organik dan hayati bagi pelaku utama. Dengan hasil yang terlihat di lapangan, potensi kerja sama dan kemitraan pendistribusian pupuk akan semakin kuat,” ujar Abah Dindin.

Kegiatan ini juga menjadi ajang mempererat sinergi antara pelaku utama dan pelaku usaha, menciptakan kolaborasi yang mendukung keberlanjutan sektor agribisnis di Kabupaten Bogor.

Hasil Kegiatan/Output:

1. Pelaku Utama/Petani:

Memahami regulasi terkait distribusi dan pengelolaan pupuk bersubsidi.

Mendapatkan informasi tentang efektivitas pupuk organik dan hayati melalui rencana demplot.

2. Pelaku Usaha:

Didorong untuk memfasilitasi demplot guna meningkatkan kepercayaan pelaku utama terhadap produk pupuk organik dan hayati.

Memperoleh panduan strategi pemasaran pupuk organik secara berkelanjutan.

3. BPP Wilayah VII:

Memperkuat perannya sebagai fasilitator konsultasi agribisnis yang inovatif dan solutif.

Mendorong kolaborasi konkret antara pelaku utama dan pelaku usaha melalui pendekatan berbasis bukti lapangan.


Melalui kegiatan ini, BPP Wilayah VII Kabupaten Bogor semakin menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan agribisnis yang produktif, efisien, dan berkelanjutan. [Red_AKw]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KWT EMBUN PAGI DESA CIMANDE HILIR JADI CONTOH KESUKSESAN PROGRAM P2L DI KABUPATEN BOGOR

KWT SRI REJEKI DESA LEMAH DUHUR KUATKAN KETAHANAN PANGAN MELALUI BUDIDAYA HORTIKULTURA

PENYULUH URUSAN SUPERVISI AKHIRI MASA JABATAN DENGAN MONITORING SEKOLAH LAPANG PADI GOGO DI KELOMPOKTANI TUNAS SEJAHTERA DESA CIPELANG