MAHASISWA POLBANGTAN BOGOR SOSIALISASIKAN PMK DAN IDENTIFIKASI KEBUNTINGAN DI KWT KANIA
Tajurhalang, Cijeruk – Dalam rangka Praktikum Penyuluhan Tugas Akhir, dua mahasiswa Program Studi Penyuluhan Peternakan dan Kesehatan Hewan (PPKH) Polbangtan Bogor, Muhammad Riski dan Alpian, menggelar Penyuluhan Sosialisasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Identifikasi Kebuntingan pada ternak ruminansia kecil dan besar di Kelompok Wanita Tani (KWT) Kania, Desa Tajurhalang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.
Kegiatan ini dipilih di KWT Kania karena para suami dari anggota KWT banyak yang beternak sapi perah dan domba. Dengan adanya penyuluhan ini, para ibu diharapkan dapat membantu suami mereka dalam menjaga kesehatan ternak dari ancaman PMK serta melakukan identifikasi kebuntingan untuk meningkatkan produktivitas ternak mereka.
Penyuluhan ini berlangsung dengan pendampingan langsung dari penyuluh pertanian setempat. Menariknya, kegiatan ini juga bertepatan dengan momen lepas sambut penyuluh pertanian, di mana Andri Kw resmi menyerahkan tugasnya kepada Apit Supriatna yang mulai bertugas di Desa Tajurhalang per 3 Februari 2025.
Mamih Uniroh, Ketua KWT Kania, menyambut baik kehadiran penyuluh pertanian yang baru. "Semoga di bawah bimbingan Pak Apit Supriatna, KWT Kania semakin aktif dan maju dalam bidang pertanian dan peternakan," ujarnya.
Hasil Kegiatan (Output):
1. Peningkatan Pemahaman – Anggota KWT Kania memahami gejala, penyebaran, dan cara pencegahan PMK serta teknik identifikasi kebuntingan pada ternak.
2. Pemberdayaan Perempuan – Ibu-ibu KWT kini memiliki pengetahuan untuk membantu suami mereka dalam menjaga kesehatan ternak dan meningkatkan produksi ternak.
3. Pendampingan Berkelanjutan – Penyuluh pertanian yang baru, Apit Supriatna, siap melanjutkan pembinaan terhadap KWT Kania dalam bidang peternakan dan pertanian.
Kegiatan ini diharapkan dapat berkelanjutan sehingga kesehatan ternak di Desa Tajurhalang semakin terjaga dan produktivitas peternakan meningkat. [Red_AKw]
Komentar
Posting Komentar