PANEN PADI INPARI 32 DI DESA CARINGIN: HASIL BELUM MAKSIMAL, PETANI MASIH GUNAKAN BENIH TURUNAN
Caringin, Bogor – Penyuluh Pertanian Desa Caringin, Andri Kiswantoro (Andri KW), melakukan pemantauan panen padi sawah varietas Inpari 32 yang dilakukan secara serentak di lahan seluas kurang lebih 4 hektare oleh petani Kelompoktani Suka Tani 1, Desa Caringin, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Dalam pemantauan ini, Andri Kw didampingi oleh Bapak Ujang, selaku pengurus Kelompoktani Suka Tani 1 sekaligus Bendahara Gapoktan Suka Tani.
Meskipun pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi terlihat baik, hasil panen yang diperoleh belum maksimal. Setelah dilakukan analisis di lapangan, diketahui bahwa petani masih menggunakan benih turunan dari panen sebelumnya, yang menurut Bapak Ujang telah digunakan lebih dari lima kali musim tanam secara berulang. Penggunaan benih turunan secara terus-menerus dapat menyebabkan penurunan kualitas hasil panen, karena vigor tanaman yang melemah dan kemungkinan munculnya penyakit yang lebih tinggi.
Menanggapi kondisi ini, Andri Kw berupaya mengusulkan pengadaan benih baru, seperti varietas Inpari 48 Blas, yang baru-baru ini telah disebarkan kepada petani di BPP Wilayah VII Kabupaten Bogor. Diharapkan dengan benih unggul ini, produktivitas padi di Kelompoktani Suka Tani 1 dapat meningkat secara signifikan pada musim tanam berikutnya.
Panen serentak kali ini merupakan hasil dari penerapan sistem tanam serentak yang sebelumnya telah diarahkan oleh Penyuluh Pertanian Muhammad Iqbal Munazir, SST. Sistem ini terbukti efektif dalam mengurangi risiko serangan hama dan memudahkan pengelolaan lahan.
Hasil Kegiatan (Output):
1. Identifikasi Kendala Panen – Hasil panen padi varietas Inpari 32 belum maksimal meskipun pertumbuhan tanaman baik.
2. Penyebab Utama – Petani masih menggunakan benih turunan lebih dari lima musim tanam, sehingga memengaruhi kualitas panen.
3. Rencana Solusi – Penyuluh mengusulkan pengadaan benih unggul seperti Inpari 48 Blas agar produktivitas meningkat.
4. Evaluasi Sistem Tanam – Tanam serentak telah diterapkan sesuai arahan penyuluh sebelumnya, namun perlu didukung dengan benih berkualitas.
5. Pendampingan Berkelanjutan – Penyuluh akan terus mendampingi petani dalam program penggantian benih dan peningkatan teknik budidaya.
Diharapkan dengan adanya pendampingan ini, petani dapat memahami pentingnya penggunaan benih unggul serta strategi yang lebih efektif dalam budidaya padi, sehingga hasil panen di musim berikutnya lebih optimal. [Red_AKw]
Komentar
Posting Komentar