PENDAMPINGAN PETANI PADI SAWAH DI KELOMPOKTANI SUKA TANI III: PENYULUH BERIKAN SOLUSI ATASI KELUHAN BENIH INPARI 42

Caringin, Kabupaten Bogor – Petani di Kelompoktani Suka Tani III, Desa Caringin, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor tengah melaksanakan kegiatan tanam padi sawah dengan varietas Inpari 42. Namun, beberapa petani mengeluhkan bahwa benih bantuan tersebut mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang kurang optimal.

Menyikapi keluhan tersebut, Penyuluh Pertanian setempat melakukan penyuluhan perorangan terkait penanganan benih sebelum persemaian, agar pertumbuhan benih lebih baik dan seragam. Dalam pendampingan ini, Andri Kw, selaku penyuluh, menyampaikan kiat seleksi benih menggunakan larutan air garam sebagai salah satu metode yang dapat diterapkan oleh petani.

Menurutnya, seleksi benih dengan larutan air garam bertujuan untuk memilih benih berkualitas tinggi dan memiliki daya tumbuh yang baik. Adapun langkah-langkahnya meliputi membuat larutan garam dengan konsentrasi 30-40 gram per liter air, merendam benih selama 5-10 menit, membuang benih yang mengapung, serta mencuci dan meniriskan benih sebelum disemai. Untuk lebih jelasnya tatacara seleksi benih padi yaitu:

Alat dan Bahan:
- Benih padi yang akan diseleksi
- Air bersih
- Garam dapur
- Wadah atau ember
- Telur ayam mentah (sebagai indikator)
- Saringan atau kain untuk meniriskan benih

Langkah-langkah:
1. Siapkan Larutan Garam. Larutkan garam dalam air dengan perbandingan sekitar 30–40 gram per liter air. Aduk hingga garam benar-benar larut.
Untuk memastikan larutan memiliki konsentrasi yang tepat, masukkan telur ayam mentah. Jika telur mengapung dengan ujungnya sedikit terangkat, larutan siap digunakan.

2. Rendam Benih Padi
Masukkan benih padi ke dalam larutan garam dan biarkan selama 5–10 menit. Aduk perlahan agar benih tercampur merata.

3. Pisahkan Benih yang Mengapung
Benih yang mengapung umumnya ringan dan tidak berisi, sehingga kurang berkualitas. Buang benih yang mengapung.
Benih yang tenggelam memiliki bobot lebih berat dan berisi, sehingga lebih baik untuk ditanam.

4. Cuci dan Tiriskan Benih
Ambil benih yang tenggelam dan cuci dengan air bersih untuk menghilangkan sisa garam. Tiriskan dan jemur sebentar sebelum disemai.

Catatan:
Jangan merendam benih terlalu lama agar tidak kehilangan daya kecambah.

Jika tidak ingin menggunakan garam, bisa memakai larutan ZA (Zwavelzure Amoniak) atau pupuk urea dengan prinsip yang sama.

Metode ini efektif untuk meningkatkan peluang mendapatkan benih padi yang sehat, seragam, dan berdaya tumbuh tinggi.

HASIL KEGIATAN (OUTPUT)

Dari pendampingan ini, diperoleh beberapa hasil yang positif, antara lain:
✔ Petani mendapatkan pemahaman lebih baik tentang pentingnya seleksi benih sebelum persemaian.
✔ Penerapan metode seleksi benih air garam mulai diterapkan oleh sebagian petani untuk meningkatkan kualitas benih yang disemai.
✔ Petani lebih percaya diri dalam mengatasi kendala pertumbuhan benih, sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman padi mereka.
✔ Dukungan penyuluh semakin mempererat kerja sama antara petani dan pihak pendamping dalam upaya meningkatkan hasil pertanian.

Diharapkan dengan adanya penyuluhan ini, petani di Kelompoktani Suka Tani III dapat meningkatkan kualitas tanamannya, sehingga panen mendatang lebih maksimal dan memberikan hasil yang lebih baik bagi kesejahteraan petani. [Red_AKw]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KWT EMBUN PAGI DESA CIMANDE HILIR JADI CONTOH KESUKSESAN PROGRAM P2L DI KABUPATEN BOGOR

KWT SRI REJEKI DESA LEMAH DUHUR KUATKAN KETAHANAN PANGAN MELALUI BUDIDAYA HORTIKULTURA

PENYULUH URUSAN SUPERVISI AKHIRI MASA JABATAN DENGAN MONITORING SEKOLAH LAPANG PADI GOGO DI KELOMPOKTANI TUNAS SEJAHTERA DESA CIPELANG