GIGI ERGINA, SP. PENYULUH BPP WILAYAH VII HADIRI RAKOR DAN SOSIALISASI BERSAMA KEMENTAN


Bogor, 24 April 2025 – Penyuluh Pertanian dari BPP Wilayah VII Kabupaten Bogor, Gigi Ergina, SP., mengikuti kegiatan Rapat Koordinasi dan Sosialisasi bersama Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr., dan Tim dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang dilaksanakan di Aula Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Bogor. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam rangka percepatan program strategis nasional menuju swasembada pangan tahun 2025.

Dalam arahannya, Prof. Dedi menegaskan bahwa landasan utama dari program ini adalah Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2025, yang mendorong optimalisasi peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sebagai garda terdepan percepatan peningkatan produksi pangan nasional. Salah satu langkah strategisnya adalah penarikan seluruh penyuluh pertanian menjadi penyuluh pusat di bawah naungan Kementerian Pertanian mulai 1 Januari 2026.

Dari total sekitar 37.000 penyuluh, hanya 5% di antaranya yang saat ini menerima Tunjangan Kinerja (Tukin) lebih tinggi dari pusat, dan diberi opsi tetap di daerah dengan syarat alih jabatan fungsional selain PPL. Sementara itu, 95% penyuluh lainnya diwajibkan bergabung dengan pusat demi keseragaman dan efisiensi birokrasi pertanian.

Lebih lanjut, target swasembada pangan yang semula dicanangkan untuk tahun 2029, dipercepat menjadi 2027 dan kini ditetapkan menjadi tahun 2025. Hal ini dilatarbelakangi oleh defisit beras sebesar 3,5 juta ton yang terjadi pada tahun 2024, yang memaksa Indonesia melakukan impor beras, kecuali jenis beras khusus.

Prof. Dedi juga menekankan bahwa keberhasilan program swasembada pangan berada di tangan penyuluh dan petani. Oleh karena itu, seluruh penyuluh diwajibkan terus memperbarui database pegawai melalui tim ahli IT Pusluhtan serta melakukan pelaporan Luas Tambah Tanam (LTT) setiap hari melalui platform e-Pusluh yang saat ini sedang terus dikembangkan.

Dalam skema baru ini, mulai tanggal 2 Januari 2026, seluruh penyuluh pertanian akan menerima gaji dari pemerintah pusat. Selanjutnya, setiap tanggal 17 akan diberikan uang makan, dan tanggal 24 akan mendapatkan Tunjangan Kinerja (Tukin) langsung dari pusat.

OUTPUT KEGIATAN:

1. Penyuluh Pertanian Gigi Ergina, SP. mendapatkan pemahaman dan informasi terbaru terkait percepatan swasembada pangan dan kebijakan penyuluhan nasional dan disebarluaskan informasi ini kepada Penyuluh Pertanian yang ada di BPP Wilayah VII Kabupaten Bogor.

2. Teridentifikasinya perubahan status kepegawaian penyuluh menjadi penyuluh pusat per 1 Januari 2026.

3. Tersosialisasikannya kebijakan pelaporan harian LTT melalui aplikasi e-Pusluh dan pentingnya pembaruan data pegawai.

4. Tersampaikannya instruksi percepatan kontribusi penyuluh dalam peningkatan produksi pangan nasional sebagai upaya penurunan angka impor beras.

5. Terbangunnya komitmen penyuluh daerah untuk mendukung kebijakan pusat demi ketahanan pangan nasional. [Red_AKw]

=======================================================
Dukung terus segala aktivitas dan kegiatan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wilayah VII Distanhorbun Kabupaten Bogor yuk...!!!
=======================================================
Kunjungi kami di:
IG: bpp_wilayah_vii
FB: Bpp Wilayah VII
°
°
°
#distanhorbunkabbogor #distanhortijabar #jabarjuara #jabarjuaralahirbatin #jawabarat  #westjava #dedimulyadi71 #rudysusmanto #jaro_ade #pertanian #bppsdmp #kementerianpertanian #kementan #kementanri #kecamatancijeruk #kecamatancigombong #kecamatancaringin  #kementerianpertanianrepublikindonesia #jejak_penyuluh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KWT EMBUN PAGI DESA CIMANDE HILIR JADI CONTOH KESUKSESAN PROGRAM P2L DI KABUPATEN BOGOR

KWT SRI REJEKI DESA LEMAH DUHUR KUATKAN KETAHANAN PANGAN MELALUI BUDIDAYA HORTIKULTURA

PENYULUH URUSAN SUPERVISI AKHIRI MASA JABATAN DENGAN MONITORING SEKOLAH LAPANG PADI GOGO DI KELOMPOKTANI TUNAS SEJAHTERA DESA CIPELANG