REMBUG TANI DAN UJI KUALITAS TANAH: LANGKAH NYATA TINGKATKAN PRODUKTIVITAS LAHAN PERTANIAN DI DESA MUARAJAYA
Caringin – Kelompoktani Pirang Maju Jaya Desa Muarajaya Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor melaksanakan kegiatan Rembug Tani yang dikolaborasikan dengan penyuluhan Uji Kualitas Tanah pada Selasa (29 April 2025), sebagai langkah awal untuk meningkatkan produktivitas lahan melalui pendekatan ilmiah. Kegiatan ini menggandeng Pupuk Indonesia sebagai narasumber utama dan dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan pertanian di wilayah tersebut.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Penyuluh Pertanian Desa Muarajaya Andri Kw, Petugas Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kang Beni Muhibbin, serta narasumber dari Pupuk Indonesia yaitu Kang Ade Petra dan Kang Alfi. Hadir pula Ketua Gapoktan Maju Jaya Desa Muarajaya, serta pengurus dan anggota Kelompoktani Pirang Maju Jaya yang aktif mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
Dalam kegiatan penyuluhan, Kang Ade dan Kang Alfi dari Pupuk Indonesia menjelaskan proses dan hasil uji kualitas tanah yang telah dilakukan dengan mengambil sampel dari lahan milik petani setempat. Adapun hasil uji menunjukkan bahwa pH tanah tergolong agak masam (5–6), kandungan Nitrogen (N) rendah, Phospat (P) tinggi, Kalium (K) rendah, dan bahan organik (O) juga rendah.
1. Perbaikan pH Tanah (Agak Masam - 5–6):
Gunakan kapur dolomit atau kapur pertanian untuk menaikkan pH ke kisaran netral (6,5–7).
Aplikasikan 1–2 ton/ha tergantung derajat keasaman dan jenis tanah.
Sebaiknya diberikan minimal 2 minggu sebelum tanam agar bereaksi optimal.
2. Penambahan Nitrogen (N) – Rendah:
Gunakan pupuk nitrogen seperti Urea, ZA, atau NPK dengan kandungan tinggi N.
Lakukan pemupukan berimbang dan bertahap sesuai umur tanaman.
Kombinasikan dengan tanaman penambat nitrogen seperti kacang-kacangan jika memungkinkan.
3. Penambahan Kalium (K) – Rendah:
Gunakan pupuk KCl atau ZK untuk menambah kadar Kalium.
Perhatikan kebutuhan spesifik tanaman (misalnya padi, jagung, hortikultura).
Kombinasikan dengan pupuk organik agar penyerapan lebih efisien.
4. Penambahan Bahan Organik (O) – Rendah:
Tambahkan pupuk kandang matang, kompos, atau bokashi secara rutin.
Terapkan mulsa untuk menjaga kelembaban dan menambah bahan organik.
Latih petani membuat kompos dari limbah pertanian untuk keberlanjutan.
5. Pemupukan Berimbang dan Tepat Dosis:
Lakukan pemupukan sesuai rekomendasi hasil uji tanah.
Gunakan metode 4 Tepat (tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, tepat cara).
Lakukan evaluasi berkala dan dokumentasikan hasil perbaikan.
HASIL KEGIATAN / OUTPUT:
1. Petani mendapatkan pemahaman langsung mengenai kondisi kesuburan tanah mereka berdasarkan data ilmiah.
2. Petani menerima rekomendasi pemupukan dan perbaikan tanah secara spesifik sesuai kondisi aktual lahan.
3. Terjalin sinergi antara Kelompoktani, Penyuluh Pertanian, POPT, dan Pupuk Indonesia dalam peningkatan kualitas pertanian.
4. Muncul kesadaran baru dari petani untuk melakukan evaluasi rutin terhadap kualitas tanah.
5. Petani mengetahui jenis unsur hara yang perlu ditambahkan untuk meningkatkan hasil produksi. [Red_AKw]
=======================================================
Dukung terus segala aktivitas dan kegiatan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wilayah VII Distanhorbun Kabupaten Bogor yuk...!!!
=======================================================
Kunjungi kami di:
IG: bpp_wilayah_vii
FB: Bpp Wilayah VII
°
°
°
#distanhorbunkabbogor #distanhortijabar #jabarjuara #jabarjuaralahirbatin #jawabarat #westjava #dedimulyadi71 #rudysusmanto #jaro_ade #pertanian #bppsdmp #kementerianpertanian #kementan #kementanri #kecamatancijeruk #kecamatancigombong #kecamatancaringin #kementerianpertanianrepublikindonesia #jejak_penyuluh #desamuarajaya #kelompoktanipirangmajujaya #pupukindonesia
Komentar
Posting Komentar