REMBUG TANI KWT EMBUN PAGI DESA CIMANDE HILIR: UJI KUALITAS TANAH BERSAMA PUPUK INDONESIA UNGKAP KONDISI LAHAN

Cimande Hilir, Caringin – Semangat pemberdayaan petani perempuan semakin nyata melalui kegiatan Rembug Tani yang diselenggarakan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Embun Pagi, Desa Cimande Hilir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, pada Senin [28 April 2025].

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, di antaranya Kepala Desa Cimande Hilir, Bapak SP. Yudistira, Sekretaris Desa, Bapak Mulyadi, S.Pd.I., Ketua TP PKK Desa Cimande Hilir, Ibu Jamilah Baasyir, Penyuluh Pertanian Desa Cimande Hilir, Andri Kw, Petugas POPT Kang Beni Muhibbin, mahasiswa tugas akhir dari Polbangtan Bogor, Kakak Pupun, serta narasumber utama dari Pupuk Indonesia, Kang Ade Petra dan Kang Alfi. Tidak ketinggalan, pengurus dan anggota KWT Embun Pagi turut berpartisipasi aktif.

Dalam rembug ini, salah satu agenda penting adalah Penyuluhan Uji Kualitas Tanah yang dibawakan oleh tim dari Pupuk Indonesia. Sampel tanah diambil dari lahan milik anggota KWT, yakni Ibu Aidah, Ibu Dedet, Ibu Siti Maryam, Ibu Siti Aminah, Ibu Sani, Ibu Soleha, serta dari lahan demplot KWT Embun Pagi.

Melalui pengujian langsung, diperoleh gambaran nyata mengenai kondisi tanah di lahan pertanian mereka, meliputi pH (tingkat keasaman/basa tanah), kandungan Nitrogen (N), Phospat (P), Kalium (K), dan bahan Organik (O).

Hasil pengujian ini menjadi dasar penting untuk menentukan langkah-langkah perbaikan tanah ke depan, sehingga produktivitas pertanian di Desa Cimande Hilir dapat meningkat secara berkelanjutan.

HASIL UJI KUALITAS TANAH DAN LANGKAH-LANGKAH PERBAIKAN:

1. Perbaikan pH Tanah:
Untuk tanah agak masam (pH 5-6) seperti di lahan Ibu Aidah, Ibu Siti Maryam, Ibu Siti Aminah, Ibu Sani, dan Ibu Soleha: Lakukan Pengapuran menggunakan kapur pertanian (dolomit/kalsit) untuk menaikkan pH ke arah netral.
Dosis umum: sekitar 1–2 ton/ha, disesuaikan dengan hasil uji laboratorium lanjutan.

Untuk tanah agak basa (pH 7–8) seperti di lahan Ibu Dedet dan Demplot KWT: Pemberian pupuk berbahan asam (seperti pupuk ZA atau ammonium sulfat) dapat membantu menetralkan sedikit tingkat basa.

2. Meningkatkan Kandungan Nitrogen (N):
Karena hampir seluruh sampel menunjukkan kandungan N rendah, langkah yang harus dilakukan:
Aplikasi pupuk nitrogen seperti urea atau ZA secara bertahap.

Penggunaan kompos hijau atau pupuk kandang fermentasi untuk meningkatkan N secara alami.

3. Meningkatkan Kandungan Phospat (P):
Pada lahan yang menunjukkan P rendah seperti milik Ibu Aidah, Ibu Dedet, dan Ibu Sani 2:

Aplikasi pupuk fosfat (SP-36 atau TSP) sesuai dosis rekomendasi (sekitar 100–200 kg/ha).

Menanam tanaman leguminosae (kacang-kacangan) yang membantu memperkaya P alami di tanah.

4. Meningkatkan Kandungan Kalium (K):
Pada lahan dengan K rendah seperti Ibu Siti Aminah:
Aplikasi pupuk KCl atau menggunakan abu tanaman (abu sekam padi) yang tinggi kalium.
Dosis KCl sekitar 50–100 kg/ha, disesuaikan kondisi tanaman.

5. Meningkatkan Kandungan Bahan Organik (O):
Karena semua sampel menunjukkan bahan organik rendah, sangat penting:
Menambah kompos, pupuk kandang matang, atau pupuk hayati secara rutin setiap musim tanam.

Menggunakan mulsa organik (jerami, daun-daunan) di permukaan tanah untuk menjaga kelembaban dan memperkaya bahan organik.

6. Monitoring dan Evaluasi Berkala:
Melakukan pengujian tanah lanjutan minimal 1–2 kali per tahun untuk melihat perkembangan hasil perbaikan.

Pelatihan lanjutan untuk anggota KWT mengenai pemupukan berimbang dan pengelolaan lahan berbasis konservasi.




HASIL KEGIATAN/OUTPUT REMBUG TANI:

1. Penyuluhan Uji Kualitas Tanah berhasil dilaksanakan dengan partisipasi aktif dari anggota KWT Embun Pagi.

2. Data kualitas tanah diperoleh dari lahan milik 7 anggota KWT dan dari lahan demplot kelompok.

3. Identifikasi kondisi tanah di wilayah KWT Embun Pagi menunjukkan dominannya masalah tanah masam hingga agak basa, Nitrogen dan Organik rendah.

4. Rencana tindak lanjut untuk perbaikan tanah akan disusun berdasarkan rekomendasi teknis hasil uji.

5. Peningkatan kapasitas anggota KWT dalam memahami pentingnya pemupukan berimbang dan pengelolaan tanah yang tepat. [Red_AKw]


=======================================================
Dukung terus segala aktivitas dan kegiatan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wilayah VII Distanhorbun Kabupaten Bogor yuk...!!!
=======================================================
Kunjungi kami di:
IG: bpp_wilayah_vii
FB: Bpp Wilayah VII
°
°
°
#distanhorbunkabbogor #distanhortijabar #jabarjuara #jabarjuaralahirbatin #jawabarat  #westjava #dedimulyadi71 #rudysusmanto #jaro_ade #pertanian #bppsdmp #kementerianpertanian #kementan #kementanri #kecamatancijeruk #kecamatancigombong #kecamatancaringin  #kementerianpertanianrepublikindonesia #jejak_penyuluh #desacimandehilir #kwtembunpagi #pupukindonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KWT EMBUN PAGI DESA CIMANDE HILIR JADI CONTOH KESUKSESAN PROGRAM P2L DI KABUPATEN BOGOR

KWT SRI REJEKI DESA LEMAH DUHUR KUATKAN KETAHANAN PANGAN MELALUI BUDIDAYA HORTIKULTURA

PENYULUH URUSAN SUPERVISI AKHIRI MASA JABATAN DENGAN MONITORING SEKOLAH LAPANG PADI GOGO DI KELOMPOKTANI TUNAS SEJAHTERA DESA CIPELANG